TEMPO.CO, Klaten - Pemilik Kiat Motor, Sukiyat, telah menyiapkan lahan seluas 4.500 meter persegi untuk rencana tempat produksi mobil perdesaan yang dinamai Mahesa Nusantara. Mobil Mahesa sempat menyita perhatian Presiden Joko Widodo itu.
"Nanti PG (Pabrik Gula) Gondang Baru Klaten kami sewa kalau longgar. Kalau tanggapannya besar, Kiat Motor lama ada tanah 4.500 meter," kata Sukiyat, pemilik Kiat Motor, kepada Tempo pada Rabu, 27 September 2017.
Baca: Jokowi Ingin Harga Mobil Desa Kompetitif
Kiat motor lama adalah bengkel yang dirintis Sukiyat sejak 1977 di kampung halamannya di Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, Klaten. Pada 2004, Sukiyat membangun bengkel baru di Jalan Solo-Jogja di Dusun Ngaran, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten.
Di lahan seluas 4.500 meter persegi itu, Sukiyat berencana mengumpulkan sejumlah industri kecil menengah (IKM) yang akan memproduksi berbagai komponen Mahesa. IKM tersebut di antaranya Kiat Motor yang akan membuat bodi, Koperasi Batur Jaya membuat tromol, CV. Karya Hidup Sejahtera (produsen traktor Quick) membuat sasis, PT. YPTI membuat cetakan (tooling), PT. SAS membuat bermacam suku cadang, dan lain-lain.
"Ada banyak IKM. Jadi semua nanti dikumpulkan di satu lokasi, di tempatnya Pak Kiat. Karena inisiatornya Pak Kiat," kata Sukiyat menyebut nama panggilannya.
Baca: Kecepatan Mobil Perdesaan Dibatasi Maksimum 55 Kilometer per Jam
Mobil Mahesa nantinya akan mengambil model double cabin,pick up dan kendaraan peralatan pertanian. Adapun spesifikasi mobil perdesaan itu menggunakan mesin diesel 650 cc dengan bahan bakar solar, berkecepatan maksimal 55 kilometer per jam, berukuran panjang 3,2 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 1,8 meter. "Kendaraan ini didesain multifungsi. Bodinya lebih banyak dari bahan fiber," kata Sukiyat.
DINDA LEO LISTY