TEMPO.CO, Jakarta - Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo bisa menyulitkan Marc Márquez meraih gelar juara dunia MotoGP untuk keempat kalinya. Keduanya adalah rekan pesaing Marquez, yaitu Andrea Dovizioso dan Maverick Vinales.
Marquez memimpin klasemen 16 poin dari Dovizioso dan 28 poin di depan Vinales. Dengan sisa 4 seri tersebut ada 100 poin yang diperebutkan
Menghadapi selisih poin yang tipis biasanya tim menyiapkan strategi khusus, salah satunya menerapkan team order. Apalagi Ducati dan Yamaha juga memiliki pembalap yang kuat seperti Jorge Lorenzo yang meraih podium keduanya di MotoGP Aragon. Di Yamaha, ada Valentino Rossi yang bisa menyulitkan Marquez untuk meraih kemenangan. Keduanya bisa memantu rekannya.
Baca: MotoGP: Carlo Pernat Sebut Marquez Bisa Lampaui 9 Gelar Rossi
Soal isu team order, Dovi telah mencoba untuk menutup pertanyaan itu, "Saya melihat diri saya sebagai orang yang paling sportif, saya akan menjadi orang terakhir yang menanyakan hal seperti itu", ujarnya. Ia menyebut norma untuk menghindari team order masih kuat dan lebih baik dari balapan di Formula 1.
Lorenzo mulai bisa beradaptasi dengan Desmosedici, namun masih ada masalah soal ban belakang yang terjadi di Aragon. Ia masih berharap kembali masuk podium. "Saya tidak keberatan membantu Andrea tapi tujuan saya adalah untuk memenangkan perlombaan," kata Lorenzo dalam beberapa kesempatan. Di 14 balapan yang berlangsung sejauh ini, dia baru dua kali berada di depan Dovizioso.
Namun kondisi berbeda dihadapi Valentino Rossi yang belum pulih dari cedera. Bagi Rossi, tujuan kemenangan adalah meraih kembali daya saing dan membuktikan bahwa dia sudah kembali. Dalam arti tertentu, penampilan Aragon melakukan triknya, tapi itu tidak cukup bagi Rossi.
Baca: Kata Bos Pramac Ducati: Biaya Terbesar Tim MotoGP Gaji Pembalap
Ketika kemungkinan meraih gelarnya menipis, Valentino Rossi ingin memperbaiki posisinya menghadapi persaingan tahun depan termasuk dengan Marc Márquez. Pada 2010, ia berhasil masuk podium di Motegi, Jepang. Rossi dan Lorenzo adalah juara dunia MotoGP maka tak ada filsafat untuk tak menang. Keduanya tak bisa diremehkan pada 4 seri tersisa.
GPONE