TEMPO.CO, Jakarta - Membeli mobil adalah pengeluaran terbesar kedua setelah rumah. Artinya, keputusan membeli mobil termasuk menjadi hal yang sangat penting untuk diperhitungkan.
Dikutip dari Reuters, Jumat 6 September 2017, perencana keuangan di Huntington Beach, California Rick Kagawa membagikan tip bagi Anda yang hendak membeli mobil.
Pertama, berbelanjalah secara online. Beberapa portal e-commerce atau marketplace di Indonesia dapat memberikan Anda kemudahan untuk menentukan pilihan Anda. Dengan berbelanja online, Anda berkesempatan untuk memilih tipe mobil dengan pemikiran yang lebih terbuka.
Baca: Alasan Kredit Mobil dan Motor Bekas Tetap Diminati Konsumen
Jika Anda pergi ke dealer mobil, maka para sales dealer tersebut cenderung akan agresif dan Anda akan menjumpai kondisi hard selling yang sangat menggangu privasi. Namun, jangan terburu-buru ketika Anda menemukan harga yang sangat miring, karena bisa jadi mereka mengenakan biaya untuk jasa penjualan.
Kedua, bersabarlah. Para sales mobil memang akan sangat agresif untuk menawarkan harga diskon. Jangan pernah mengatakan pada mereka bahwa Anda butuh mobil, sekalipun Anda benar-benar membutuhkan mobil hari itu juga karena mobil Anda baru saja hilang.
"Katakan Anda butuh 6 bulan lagi. Anda bisa mengatakan bahwa Anda masih melakukan riset awal dan tengag mempertimbangkan beberapa merek mobil lain," katanya.
Ketiga, jangan menggeser bujet Anda. Bagi perencana keuangan Michelle Buonincontri, manajemen anggaran adalah bagian utama dari pelayanannya. Banyak kliennya adalah wanita lajang yang baru saja bercerai dan baru ingin membeli mobil.
Buonincontri menunjukkan kepada mereka bagaimana mengkaji ulang kredit mereka, suku bunga toko dan asuransi dan secara umum, untuk memahami biaya sebenarnya dari kepemilikan kendaraan. Mereka cenderung sangat buru-buru dalam memutuskan pembelanjaan uangnya.
Baca: Penjualan Mobil Bekas di OLX Tembus Rp 26 Triliun
Pengalamannya membeli mobil bekas dengan bujet US$8.000 atau Rp 108 juta juga membuatnya tegas kepada para sales mobil untuk tidak membuang waktunya untuk menawarkan mobil dengan harga di atas.
"Tentu mereka akan menunjukkan mobil dengan harga sekitar US$12.000 atau Rp 162 juta. Sales itu bolak-balik menanyakan harga yang pas kepada manajernya. Saya katakan, kalau tidak oke, saya pergi," katanya.
Akhirnya, seminggu kemudian sales tersebut menawarkan mobil Honda Accord dengan harga sesuai dengan bujetnya, bahkan sudah termasuk biaya pajak dan lainnya.