TEMPO.CO, Washington - Produsen mobil listrik Tesla mengumumkan telah menunda rencana peluncuran truk listrik, Tesla Semi, dan mengalihkan sumber daya mereka untuk menggenjot produksi sedan listrik Tesla Model 3, sekaligus membantu sistem kelistrikan di Puerto Riko yang rusak karena diterjang badai.
Kepala eksekutif Tesla, Elon Musk, mengatakan pada Jumat, 6 Oktober 2017, waktu setempat, atau Sabtu, 7 Oktober 2017, waktu Indonesia barat, bahwa peluncuran truk Tesla yang semula dilakukan 26 Oktober di California, akan diundur hingga 16 November.
Penundaan itu muncul setelah produksi Tesla Model 3 lebih lambat dari yang diperkirakan. Padahal sedan listrik itu dijual US$ 35 ribu atau setengah harga model sebelumnya dengan tujuan mendorong penjualan kendaraan listrik ke pasar yang lebih luas.
Baca: Tesla Jual 22 Ribu Unit Mobil Listrik di Triwulan II 2017
Perusahaan tersebut mengatakan pada awal pekan ini telah menerima 450 ribu pemesanan awal untuk Tesla Model 3, tapi produksi tersebut terhambat karena masalah "sistem manufaktur".
"Tesla Semi diluncurkan 16 Nov," tulis Musk melalui Twitter pada Jumat, 6 Oktober .
"Mengalihkan sumber daya untuk memperbaiki ketersendatan Model 3 dan meningkatkan produksi baterai untuk Puerto Riko dan daerah lain yang terkena dampak," sambung Musk.
Simak: Tesla Model 3 Diluncurkan, Ini Spesifikasinya
Musk mengatakan perusahaan bisa membantu memulihkan kelistrikan di Puerto Riko—yang sistem tenaganya hancur karena Badai Maria—dengan menggunakan panel surya dan baterai.
"Tim Tesla telah melakukan ini untuk banyak pulau kecil di seluruh dunia, tidak ada batasan skala, sehingga bisa dilakukan untuk Puerto Riko juga," katanya.
Tesla dan Musk selama bertahun-tahun berupaya mendorong industri otomotif agar menggunakan tenaga listrik guna mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Baru-baru ini juga telah memperkenalkan baterai surya yang dapat beroperasi tanpa jaringan tenaga listrik.