TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, industri otomotif di Australia berakhir menjelang umurnya yang hampir satu abad. Hal tersebut ditandai dengan penutupan pabrik pembuatan kendaraan di sana, yaitu GM Holden Ltd.
Penutupan sebuah unit produsen mobil dari Amerika Serikat, General Motors Co, ini mengikuti langkah Toyota Motor Co dan Ford Motor Co setahun lalu. Ketiganya menutup pabrik dengan alasan mencari lokasi manufaktur yang lebih murah. Kejadian ini pun menambah tekanan pada pemerintah dengan hadirnya ribuan pekerja manufaktur yang menganggur.
Baca: Pabrik Otomotif Tutup, Penjualan Mobil di Australia Bergairah
"Akhir dari Holden adalah hari yang sangat menyedihkan bagi para pekerja dan untuk setiap orang Australia. Ini adalah akhir dari sebuah era," kata Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, seperti dikutip dari Reuters, Jumat, 20 Oktober 2017.
Pemerintah Australia pun berusaha menurunkan dampak ribuan orang yang kehilangan pekerjaan dengan menjadikan Australia Selatan sebagai pusat industri pertahanan.
Simak: Toyota Tutup Pabrik di Australia
Pemerintah berencana meningkatkan belanja pertahanan hampir US$ 23,52 miliar pada 2022.
John Camillo, Sekretaris Negara di Serikat Buruh Manufaktur Australia di Australia Selatan, mengatakan hampir 2.500 pengangguran baru membutuhkan bantuan pemerintah untuk mencari pekerjaan.
"Mereka perlu dilatih kembali untuk dapat bekerja di bidang pertahanan, pertambangan, dan kedirgantaraan karena kita akan membangun kapal," ujarnya.