TEMPO.CO, Tokyo - Jepang bisa dikatakan sebagai negara dengan lalu lintas paling disiplin di dunia. Di kota-kota besar seperti Tokyo, lalu lintas di jalan bebas hambatan dan di jalan arteri begitu tertib.
Meski tak 100 persen lancar, karena pada waktu-waktu tertentu jalanan utama di Tokyo juga macet, situasinya tak separah Jakarta. Sepanjang pantauan Tempo selama sepekan di Tokyo, jarang sekali polisi lalu lintas terlihat di jalanan. Hanya sesekali mereka tampak berpatroli menggunakan mobil.
Baca: Pemerintah Kota Surabaya Belum Berlakukan Tilang CCTV, Sebab...
Hal ini tentu berbeda dengan lalu lintas di Jakarta. Kondisi macet dengan pengendara saling serobot membuat jalanan semakin semrawut, terutama pada jam-jam sibuk di pagi dan sore hari. Pemandangan lain adalah hampir di setiap sudut jalan atau perempatan lampu lalu lintas terlihat petugas berjaga-jaga dan mengatur lalu lintas.
Ping Tjuan Suharna, warga negara Indonesia yang lebih dari 20 tahun menetap di Tokyo, mengatakan hampir tidak pernah ada razia lalu lintas selama ia di Tokyo. "Sejak zaman mahasiswa dulu hingga sekarang, sepertinya hampir tidak pernah ketemu yang namanya razia lalu lintas di Tokyo," ucap Ping, yang berprofesi sebagai pemandu wisata.
Simak: Incar Pelanggar Lalu Lintas, Polda Metro Jaya Tingkatkan Razia
Menurut Ping, tingkat kesadaran berlalu lintas di Tokyo sangat tinggi. Disiplin berlalu lintas itu bahkan sudah ditanamkan sejak dini pada anak-anak Jepang. Kebiasaan baik itu terbawa hingga anak-anak itu tumbuh dewasa.
Hal sederhana yang dapat dilihat sehari-hari adalah budaya antre saat akan naik kereta api. Mereka berdiri berbaris rapi menunggu giliran masuk atau keluar tanpa rebutan untuk saling mendahului. Di jalanan pun demikian, mobil akan mengalah memberikan jalan kepada penyeberang jalan. Di Jepang juga tidak ada tilang elektronik. "Kalaupun ada tilang, ya tilang langsung. Tapi itu jarang sekali terjadi," tuturnya.
Polisi, ujar Ping, cukup santai dalam bekerja karena memang hampir tidak ada pekerjaan berat untuk diatur. Di stasiun kereta api, polisi lebih banyak mengatur lalu lintas manusia yang naik dan turun kereta api. "Ya, karena memang minim kriminalitas di jalanan," katanya.
Polisi di Jepang, ucap Ping, juga terkenal ramah dan bersahabat. Mereka akan senang hati membantu wisatawan yang tersesat dan mengantarkannya kembali ke hotel.