TEMPO.CO, Jakarta - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing mulai melakukan uji pasar sepeda motor listrik di Tanah Air. Adapun motor listrik yang digunakan untuk tes pasar adalah Yamaha E Vino. Motor tersebut dialokasikan pabrikan sebanyak 10 unit di empat instansi.
"Jadi begini, tentu kami bisa mengubah berbagai model menjadi electric bike. Bukan hanya terbatas itu saja, tapi semua tergantung pada uji di Indonesia dulu," kata Dyonisius Beti, Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Operating Officer PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, di Maxx Coffee, Cideng, Jakarta Pusat, Jumat 3 November 2017.
Baca: Keunggulan Honda PCX Elektrik Saat Bersaing dengan Yamaha E Vino
Beti menjelaskan bahwa saat ini perusahaan sedang mengembangkan motor listrik. Namun, menurutnya, E-Vino bukan satu-satunya kandidat motor listrik yang akan dipasarkan di Indonesia.
Dyon belum memastikan kapan pabrikan memasarkan motor listrik untuk pasar dalam negeri. Yang pasti, YIMM akan melihat perkembangan dari tes pasar motor listrik yang akan berlangsung selama enam bulan hingga satu tahun itu.
"Kami belum memutuskan untuk pasar sini bisa saja model lain. Tapi E-Vino yang saat ini penjualannya berlangsung dengan baik di Jepang dan Taiwan," ujarnya.
Selain itu, Ia pun belum bisa memastikan harga Yamaha E Vino jika nantinya dipasarkan di Indonesia. Di Jepang, motor listrik tersebut dijual dengan harga Rp26 juta. Namun, dia memprediksi bila diproduksi di Indonesia, harganya bisa dijual lebih murah.
Baca: Luncurkan Yamaha E Vino, Ini Sejarah Motor Listrik Yamaha
"Itu kan harga di Jepang, tapi harga di Indonesia biasanya jauh lebih murah kan, kalau harus produksi di sini. Tapi komponen baterainya kan masih beda. Banyak faktor lah," kata dia.
GRANDY AJI