TEMPO.CO, Jakarta - Tren negatif kembali menyelimuti pasar bus. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan pabrik ke dealer atau wholesales bus sepanjang tahun ini, hingga September, turun 6,20 persen, menjadi 2.783 unit.
Bus kecil dengan beban maksimal 5-10 ton turun 5,78 persen, sedangkan bus sedang dengan beban maksimal 10-24 ton turun 2,10 persen. Bus besar dengan kapasitas di atas 24 ton turun lebih dari tiga kali lipat menjadi 38 unit.
Baca: Penjualan Truk Menurun, Hino Genjot Penjualan Bus
Sejak lima tahun lalu, pasar bus menunjukkan tren negatif. Pada 2013, penjualannya turun 9,35 persen menjadi 4.054 unit. Tahun berikutnya kembali turun 5,34 persen menjadi 3.834 unit.
Dua tahun lalu, penurunan penjualan bus mulai tertahan. Pada waktu itu hanya turun tipis, atau 2,37 persen menjadi 3.734 unit.
Simak: Infrastruktur Hambat Hino Jual Bus Bahan Bakar Gas
Pasar bus sebenarnya mulai menunjukkan tren positif sepanjang tahun lalu. Penjualannya naik 5,77 persen menjadi 3.959 unit. Kenaikan ini dipicu permintaan bus kecil yang naik 17,61 persen. Penjualan bus kecil menutupi turunnya permintaan bus sedang sebanyak 9,70 persen.
Adapun pangsa pasar antara bus kecil dan bus sedang di dalam negeri tidak terlampau jauh. Secara rata-rata, sepanjang lima tahun terakhir, penjualan bus kecil menguasai 49,21 persen, sedangkan bus sedang 50,26 persen.