TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mendorong produsen otomotif terbesar di Korea Selatan Hyundai Motor Co untuk meningkatkan investasinya di Indonesia dengan merakit kendaraan segmen sedan.
Permintaan ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Paik Un-gyu, Kamis, 9 November 2017.
Baca: Bertemu Presiden Korsel, Kadin Harap Hyundai Pindahkan Produksi
"Kami merekomendasikan jika pihak Hyundai ingin berinvestasi di Indonesia, dapat mencari strategi yang berbeda dengan para pesaingnya, sebagai contoh adalah mengisi pasar sedan," kata Airlangga di Jakarta, Jumat, 10 November 2017.
Menurutnya, ke depan segmen sedan sangat menjanjikan untuk dikembangkan di Indonesia. Apalagi saat ini pemerintah tengah menyusun penyesuaian tarif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) untuk kendaraan jenis ini.
Simak: Hyundai Tawarkan Bunga 0 Persen
"Kemenperin tengah memacu produksi sedan bagi pasar ekspor seiring upaya terhadap penurunan PPnBM untuk sedan," ujarnya.
Berdasarkan data yang diperoleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), perkembangan realisasi investasi Korea Selatan pada sektor industri dari 2014-2016 terus meningkat.
Pada 2014, Korea Selatan telah melakukan realisasi investasi sebanyak 490 proyek dengan total investasi senilai US$640,4 juta.
Pada 2015, sebanyak 1.225 proyek dengan total investasi senilai US$597 juta, dan 2016 sebanyak 1.127 proyek dengan total investasi senilai US$647,5 juta.
Sedangkan, untuk 2017 per triwulan III sebanyak 918 proyek dengan total investasi senilai US$833,8 juta.