TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil low car green car (LCGC) Toyota Agya mengalami penurunan cukup besar pada Januari-Oktober 2017 dibanding tahun sebelumnya, yakni mencapai 32,82 persen atau menjadi 26.153 unit. Pangsa pasar mobil ini melorot ke 13,12 persen. Sebelumnya, pada tahun lalu, Agya menguasai 21,07 persen ceruk pasar LCGC.
Mobil LCGC dengan kapasitas dua baris penumpang mulai kehilangan pamor. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, segmen mobil ini turun 31 persen hingga Oktober 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Baca: Kapan Crossover C-HR Diboyong ke Indonesia, Ini Kata Bos Toyota
Kontribusi LCGC dua baris pun juga ikut tergerus jauh. Selama 10 bulan pertama tahun ini, model tersebut hanya memberikan sumbangsih 28,38 persen terhadap total penjualan pabrik ke dealer atau wholesales LCGC. Padahal pada rentang waktu yang sama tahun lalu mobil tanpa pajak dengan dua baris penumpang menyumbang 44,35persen.
Saudara kembar Agya, Daihatsu Ayla, juga mengalami penjualan ke dealernya jeblok sampai 25,32 persen menjadi 25.946 unit. Kontribusi mobil ini terhadap penjualan LCGC domestik 13,02 persen, turun dibanding tahun lalu yang membukukan 18,80 persen.
PT Suzuki Indomobil Sales juga mengalami hal serupa. Kontribusi Wagon R terhadap pasar LCGC sepanjang tahun ini 2,23 persen. Pada tahun lalu, mobil ini masih menyumbang 4,48 persen.
Baca: Dua Mobil LCGC Ini Penyebab Market Share Datsun 2017 Anjlok
Honda Brio Satya menjadi satu-satunya LCGC dua baris yang masih tumbuh positif pada periode ini. Honda Brio Satya naik 18,86 persen menjadi 34.754 unit. Kontribusinya naik dari 15,83 persen pada tahun lalu menjadi 17,44 persen.
Secara keseluruhan, pasar LCGC naik 7,85 persen menjadi 199.263 unit. Angka ini menguasai 22,19 persen pasar kendaraan bermotor roda empat atau lebih di dalam negeri hingga 10 bulan pertama 2017.
BISNIS.COM