TEMPO.CO, Jakarta - Lama menunggu, akhirnya kesempatan untuk menjajal Mitsubishi Xpander itu datang juga. Kali ini, Tempo mencobanya dari Jakarta menuju Lampung, sejauh 208,9 kilometer.
Tempo, bersama 9 jurnalis lain dari media online dan cetak nasional terbagi dalam 4 unit Mitsubishi Xpander tipe Sport dan Ultimate. Tempo kebagian menaiki tipe tertinggi yakni Ultimate bertransmisi otomatis.
Interior Mitsubishi Xpander tipe Ultimete. (Dok. MMKSI)
Berangkat dari kawasan Cilandak, Minggu pagi, 19 November 2017, meyeberang dengan kapal fery, dan berakhir di Hotel Batiqa di pusat kota Lampung sore hari. Rute ini cukup bersahabat. 99 persen jalanan yang dilalui cukup nyaman dengan aspal mulus. Suasana jalanan yang dilalui dari kawasan Cilandak, melalui tol JORR, sebelum masuk ke perut kapal fery di Pelabuhan Merak, cukup lancar tanpa terhalang kemacetan.
Baca: Penginden Xpander Capai 30 Ribu, Mitsubishi Baru Layani 10 Persen
Jalanan lancar inilah kesempatan untuk menguji performa Mitsubishi Xpander. Mesin berkapasitas 1.500 cc, 16 katup, dan bertenaga 105PS berteknologi Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control (MiVEC) cukup mumpuni. Saat pedal gas ditekan dari rpm rendah hingga jarum speedometer melonjak ke red line, raungan mesin nyaris tak terdengar.
Soket USB di dashboard Mitsubishi Xpander. (dok. MMKSI)
Mobil dengan kapasitas 7 penumpang itu berakselerasi cukup ringan kendati satu mobil diisi empat penumpang dewasa. Bagasinya juga lengkap dengan tas dan koper. Tak sulit bagi kami untuk mencapai kecepatan hingga lebih dari 150 kilometer per jam. Bisa saja digeber hingga kecepatan maksimal, tapi kami tak melakukannya dengan alasan keamanan.
Simak: Mitsubishi Xpander Dorong Peningkatan Laba Mitsubishi Motors Corp
Beberapa ruas jalan bergelombang dengan sedikit berlubang tak membuat Mitsubishi Xpander yang memiliki ground clearance 205 milimeter ini kesulitan dengan velg 16 inci. Untuk diketahui, ground clearance Toyota Avanza (Daihatsu Xenia) mencapai 200 mm, Honda Mobilo 189 mm, Suzuki Ertiga 185 mm, dan Chevrolet Spin 157 mm.
Ruang penyimpanan sepatu dan sandal di bawah jok Mitsubishi Xpander. (dok. MMKSI)
Suspensi yang memang didesain sedikit keras khas SUV membuat mobil ini cukup stabil saat bermanuver, tanpa mengorbankan sisi kenyamanan. Justru suspensi seperti inilah yang membuat body Xpander tidak mudah oleng ketika melaju kencang di jalanan bergelombang atau saat bermanuver seperti menyalip kendaraan, menghindari lubang di jalan, dan sebagainya.
Duduk di jok kemudi Mitsubishi Xpander juga sedikit berbeda dengan kompetitor. Mobil ini memiliki view yang lebih lapang dengan posisi duduk yang lebih tinggi, mungkin karena mobil ini merupakan MPV yang mengadopsi desain SUV. Posisi mengemudi dapat diatur sedemikian rupa karena setir sudah memiliki fitur tilt dan teleskopik, yang memungkinkan setir itu dapat diatur tingi rendah dan maju mundur.
Untuk varian Ultiamte, setir sebelah kiri sudah dilengkapi dengan tombol pengatur audio, hingga konektivitas Bluetooth untuk telepon. Fitur ini terbukti cukup membantu saat berkendara jauh seperti ketika Tempo menjajal Mitsubishi Xpander dari Jakarta menuju Lampung.
Kompartemen serbaguna di ruang bagasi Mitsubishi Xpander. (Dok. MMKSI).
Bicara soal jok, Mitsubishi Xpander memang mengunggulkannya. Kursi baris kedua, dapat diatur maju mundur, meski tidak memiliki varian dengan kursi captain seat seperti Wuling Confero S. Ruang kaki, leg room, kursi baris kedua cukup lapang, begitu pula di kursi baris ketiga yang masih cukup toleran untuk menampung penumpang orang dewasa. Kalaupun lutuh mentok, tinggal menggeser saja kursi baris kedua sedikit ke depan.
Sebagai mobil keluarga, Mitsubishi Xpander dibekali dengan banyak kompartemen yang dapat digunakan untuk menyimpan berbagai barang. Mulai cup holder di pintu depan dan belakang, konsol tengah, arm rest di kursi baris kedua, hingga dinding di sebelah kiri dan kanan kursi baris ketiga.
Soket USB di sisi kursi baris ketiga. (Dok. MMKSI)
Menariknya, mobil ini sudah dilengkapi dengan socket USB di depan, tengah, dan belakang yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai smartphone. Jadi, Anda dapat tetap terhubung dengan teman-teman di dunia maya, hingga berbagi pengalaman secara langsung di akun sosial media.
Hari ini, kami akan menjelajah kota Lampung. Menikmati berbagai obyek wisata dan juga kuliner. Simak lanjutan perjalanan kami di otomotif.tempo.co.