TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Budi Luhur dan ITS Surabaya berkolaborasi untuk mempersiapkan mobil listrik yang akan digunakan dalam ajang reli Dakar 2019. Selain ditujukan untuk mengikuti perlombaan tahunan tersebut, kerjasama ini juga bersifat akademisi dalam menciptakan paten dan HAKI dari karya anak bangsa demi memajukan ilmu dan pengetahuan yang berbasis terapan.
Mobil listrik hasil kerjasama ini diberi nama BLITS, yang merupakan singkatan dari Budi Luhur dan ITS.
Baca: Kisah Pencurian Motor Balap Selama Kejuaraan Reli Dakar
Mobil ini menggunakan penggerak roda belakang dengan mesin bertenaga listrik yang mampu menghasilkan kekuatan sebesar 100hp pada 6000rpm. Sebagai penyimpan energi listriknya, BLITS menggunakan baterai berkapasitas 95kWh yang mampu menempuh jarak 250 kilometer dengan kecepatan rata-rata 100 kilometer per jam.
Dekan Fakultas Teknik universitas Budi Luhur, Sujono, menjelaskan keinginan yang kuat untuk kembali beraksi di ajang Reli Dakar telah mendorong tim mahasiswa ITS, tim mahasiswa Budi Luhur, serta tim bengkel Idek dari Yogyakarta bekerjasama untuk menciptakan produk dalam negeri pertama yang tampil di ajang tersebut.
Baca: Coba Mobil Listrik ITS Saat Resmikan Tol, Jokowi: Ada Dek-dek
"Dengan terwujudnya kerjasama ini, diharapkan mampu membangkitkan semangat seluruh civitas akademika Universitas Budi Luhur, dan Bangsa Indonesia. Ini juga menjadi bukti bahwa kita mampu menciptakan mobil listrik yang handal untuk diikutsertakan dalam Rrli Dakar," ujar Didik Sulistyanto, Rektor Universitas Budi Luhur dalam acara konferensi pers, Kamis, 21 Desember 2017
Nantinya mobil listrik ini akan dikendarai oleh Kasih Hanggoro, pereli yang pernah turun dalam ajang Reli Dakar tahun 2010 dan 2011. Aang, sapaan akrab Hanggoro, juga merupakan ketua pengurus yayasan Budi Luhur Cakti.