TEMPO.CO, Solo - Wiebe Wakker, warga Belanda berusia 30 tahun, melakukan perjalanan dari Belanda menuju Australia menggunakan mobil listrik. Dia sempat singgah di Balai Kota Surakarta dan bertemu dengan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo selama sekitar satu jam.
Wakker yang baru lulus kuliah itu mengawali perjalanannya sejak satu tahun lalu. "Masuk ke Indonesia sejak beberapa hari lalu," kata Wakker, Selasa 2 Januari 2018. Dia masuk ke Indonesia melalui Pelabuhan Semarang.
Baca: Coba Mobil Listrik ITS Saat Resmikan Tol, Jokowi: Ada Dek-dek
Dia melakukan perjalanan tersebut dengan sponsor dari sejumlah perusahaan di Belanda. Salah satu tujuannya adalah mengenalkan penggunaan mobil listrik kepada dunia.
Mobil listrik modifikasi dari VW Golf yang digunakan Wiebe Wakker warga asal Belanda, Selasa 2 Januari 2017. TEMPO/Ahmad Rafiq
Mobil yang digunakan adalah VW Golf yang telah dimodifikasi. Mobil yang sebelumnya menggunakan bahan bakar bensin itu diubah menggunakan tenaga listrik. Batere kotak berukuran cukup besar terpasang di bagasi. Sedangkan dibagian mesin terdapat sebuah inverter.
Mobil itu harus di-charge selama 12 jam untuk bisa melaju sejauh 200 kilometer. "Saya harus singgah untuk menumpang charge batere," kata pria itu. Dia mengaku tidak membawa uang dalam perjalannya itu.
Dalam perjalannya, dia melakukan dokumentasi dan mengunggahnya di media sosial. Menurutnya, banyak komunitas yang tertarik untuk mengundangnya singgah. "Rute perjalanan ini ditentukan oleh orang yang mengundang untuk singgah," katanya.
Perjalanan ribuan kilometer itu berhasil dilalui tanpa masalah yang berarti. "Tidak pernah mogok," katanya. Hanya saja, dia sempat dua kali kehabisan daya saat diperjalanan.
Baca: Kaleidoskop 2017: 5 Kendaraan Listrik yang Dipamerkan ke Publik
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo sempat menjajal mobil bertransmisi otomatis itu. Dia menyetir mobil listrik itu di kompleks balai kota. "Sangat halus, tidak bersuara dan nyaman," katanya.
Dia juga meminta agar Wakker singgah di Solo Technopark. "Saya ingin Solo Technopark bisa melakukan modifikasi mobil seperti ini," katanya. Menurut Rudyatmo, mobil listrik harus dikembangkan di Indonesia untuk menjaga agar lingkungan tetap bersih tanpa polusi.