TEMPO.CO, Wuhan - Pemerintah Ibu kota Provinsi Hubei di Cina Tengah, Wuhan, memiliki target menempatkan 40 ribu kendaraan energi baru (NEV) di jalan raya mereka pada tahun 2022. Kendaraan energi baru itu termasuk mobil listrik dan hybrid.
Untuk merealisasikan rencana mereka, pemerintah setempat akan membangun 150 stasiun pengisian ulang baterai (charging station) dan lebih dari 70 ribu fasilitas pengisian.
Baca: Insinyur Bosnia Buat Kendaraan Listrik Yang Bisa Dilipat
Dengan rencana tersebut, pemerintah Wuhan berharap emisi karbon di kota mereka akan dibawah 173 ton pada tahun 2022.
Selain itu, pemerintah Wuhan juga akan membuat rel transit network sepanjang 400 kilometer di tahun yang sama. Nantinya pembangunan tersebut ditargetkan melayani 50 persen penumpang kendaraan umum.
Simak: Kisah Warga Belanda Keliling Dunia Pakai Mobil Listrik Tanpa Uang
Wuhan adalah pusat industri otomotif dan rumah bagi podusen otomotif, Dongfeng Motor Corporation, yang merupakan salah satu pembuat mobil lokal terbesar di Cina.
Industri berpolusi tinggi seperti semen, logam non-ferrous, gelas pelat, dan baja akan benar-benar dilarang pada tahun 2022. Sementara, industri jasa akan ditambah dan diperkirakan akan menghasilkan keuntungan US$ 185 miliar (US$ 1 = Rp. 13.500).
CHINA DAILY | NAUFAL SHAFLY