TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil Swedia Volvo yang dimiliki pabrikan otomotif asal China, Geely, mengumumkan telah membukukan rekor penjualan untuk tahun keempat secara berturut-turut pada 2017 berkat melonjaknya permintaan di China.
Volvo Cars mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 4 Januari 2018, waktu setempat, bahwa mereka telah menjual total 571.577 mobil di seluruh dunia tahun lalu, meningkat tujuh persen dibandingkan dengan 2016, berkat "pertumbuhan di seluruh kawasan."
Baca: Volvo XC90 7 Penumpang Hadir di Amerika Serikat
Produsen mobil itu mengaitkan kuatnya performa mereka berkat kesuksesan mobil seri 90 dan XC60 yang dipamerkan pada Geneva Auto Show, Maret tahun lalu.
Secara regional, penjualan Volvo bertumbuh 20,9 persen di kawasan Asia Pasifik, dengan penjualan di Cina meroket hingga 25,8 persen.
Simak: Volvo Akan Pasok Puluhan Ribu Mobil Swakemudi untuk Uber
Penjualan di Eropa, Timur Tengah dan kawasan Afrika naik 3,3 persen pada 2017. Sebaliknya, penjualan di Amerika Serikat turun 1,5 persen.
Volvo Cars pada awal Juli mengumumkan pihaknya akan meluncurkan satu-satunya mobil model listrik atau hibrida mulai 2019.
Volvo Cars mencatatkan pemulihan secara dramatis serta membukukan laba besar sejak diakuisisi oleh Geely dari Ford pada 2010, demikian AFP.