TEMPO.CO, Bekasi - Ekspor Mitsubishi Xpander ke sejumlah negara dipastikan mundur. Sebelumnya, Mitsubishi Motors menargetkan ekspor dilakukan pada Februari 2018. Namun, tingginya permintaan domestik membuat rencana ekspor dijadwal ulang.
"Kemungkinan ekspor dilakukan mulai pertengahan tahun," kata Irwan Kuncoro, Direktur Divisi Penjualan dan Pemasaran PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) di sela-sela peresmian dealer Mitsubishi khusus kendaraan penumpang di Pekayon, Bekas, Jawa Barat, Selasa, 23 Januari 2018.
Baca: Mitsubishi Rencana Ekspor Xpander ke Negara-negara ASEAN
Menurut Irwan, negara-negara tujuan ekspor Xpander yang sudah masuh dalam perencanaan adalah Filipina, Thailand, Malaysia, Vietnam, Afrika Selatan, dan sejumlah negara Amerika Selatan. "Dari negara tujuan ekspor itu, Filipina memiliki kemiripan karakter dengan masyarakat Indonesia. Potensinya besar," ujar Irwan.
Irwan menambahkan, saat ini jumlah total pesanan (Surat Pemesanan Kendaraan) nasional yang sudah masuk mencapai 50 ribu unit. Dari angka itu, tipe Ultimate mejadi kontributor utama dengan jumlah pesanan lebih dari 50 persen. "Untuk saat ini masa inden tipe Ultimate mencapai 3-4 bulan, tergantung warna," ujarnya.
Simak: Pesanan Membludak, Produksi Mitsubishi Xpander Dipercepat
Irwan juga mengatakan saat ini produksi kendaraan difokuskan pada tipe yang menjadi favorit konsumen, yakni Ultimate. "Saat ini fokus produksi 100 persen untuk Ultimate. Tujuannya untuk memperpendek masa inden."
Sejak memperkenalkan model MPV pada Agustus tahun lalu, MMKSI agresif membuka dealer khusus penumpang di berbagai kota di Indonesia. Yang terbaru adalah meresmikan dealer khusus mobil penumpang di Pekayon, Bekasi.
Dealer ini merupakan dealer ke-109 tahun fiskal 2017. "Hingga akhir tahun fiskal pada Maret 2018 nanti, kami menargetkan dealer khusus mobil penumpang Mitsubishi sebanyak 115 dealer," tuturnya.