TEMPO.CO, Jakarta - Situs jual beli mobil di Asia, Carmudi ingin mengembangkan pasar di luar Jawa seperti Kalimantan dan Sulawesi setelah sukses di Jawa. Situs ini telah memiliki lebih dari 100.000 listing iklan kendaraan dengan 5 juta pengguna tiap bulannya.
“Kami tidak hanya focus di Pulau Jawa, kini kami akan terus melaju dan memberikan kontribusi ke pasar otomotif Indonesia,” kata Managing Director Carmudi.co.id, Stefano Kirihettige Perera dalam keterangannya, Selasa 23 Januari 2018.
Baca: Fitur Canggih di Mobil Bisa Naikkan Biaya Asuransi, Ini Alasannya
Martin Weber, General Partner HV Holtzbrinck Ventures mengatakan pengembangan bisnis ini sangat konsideran dengan adanya suntikan dana baru. “Dengan pendanaan baru ini, kami yakin Carmudi akan semakin berkembang, terlebih dengan tim manajemen yang baru,” katanya.
Carmudi, mendapatkan suntikan dana segar 10 juta dolar dari sindikasi investor, HV Holtzbrinck Ventures, Tengelmann Ventures, dan APACIG.
Carmudi yang memulai bisnisnya pada 2014 dengan investasi 10 juta dolar, pada 2015 juga pernah mendapatkan suntikan investasi 25 juta dolar.
“Kami ingin menjamin pengalaman yang tak tertandingi oleh situs lain dalam hal memberikan layanan jual beli kendaraan baru dan bekas. Terlebih saat ini pasar jual beli kendaraan online telah memiliki pasar tersendiri di industri otomotif nasional. Dengan investasi ini kami akan terus mengembangkan produk dan teknologi untuk mendukung bisnis secara vertikal, seperti lembaga pembiayaan yang berhasil memberikan kontribusi besar untuk kami,” jelas Pranjal Kanwar, CEO Carmudi Asia.
Baca: Begini Cara Agar Ban Mobil Tetap Prima dan Usianya Panjang
Pendanaan tambahan Carmudi ini menjadi krusial karena pemindahan kantor utama situs jual beli mobil Carmudi dari Berlin, Jerman ke Asia.
“Seiring dengan berkembangnya pasar Carmudi di Asia Tenggara, maka kami memindahkan kantor pusat kami ke Jakarta, Indonesia,” kata Pranjal.