TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan oli palsu memiliki beberapa dampak buruk bagi mesin. Akhir-akhir ini, banyak oli palsu yang beredar di pasaran, hal tersebut tentunya merugikan konsumen dari sisi keawetan kendaraan. Menurut Muhammad Fikri, kepala mekanik Honda Berdikari Motor Tangerang Selatan, penggunaan oli palsu pada sepeda motor dapat menimbulkan kerusakan pada mesin.
“Dampaknya bisa merusak mesin, sirkulasi olinya jadi tidak normal, bisa mampet di pompa oli. Karena kalau sedikit aja ada kotoran masuk ke pompa oli, itu bisa bikin mampet oli,” ujar Fikri pada Rabu, 24 Januari 2018.
Baca: Marak Beredar Oli Palsu Merek Terkenal, Cara Mudah Membedakannya
Fikri menjelaskan, kotoran yang mungkin terdapat pada oli palsu dapat membuat sirkulasi oli pada dinding silinder akan terhambat dan membuat dinding silinder menjadi kering. Hal tersebut dapat berakibat fatal jika dibiarkan, dan dapat merambat ke komponen lainnya.
“Bahaya banget. Kalau motor empat tak hampir semuanya bisa kena. Karena kalau motor empat tak, sekali aja olinya kering atau sirkulasinya macet pasti bakal merembet ke semuanya,” ujar Fikri.
Menurutnya, kemungkinan terburuk jika kendaraan terlalu sering menggunakan oli palsu adalah turun mesin. Ia menjelaskan, mesin akan mengalami overheat atau panas berlebih. Jika itu terjadi, Fikri berpendapat perbaikannya memerlukan biaya yang tidak sedikit.
“Tergantung kerusakannya sih yang pasti, tapi ya kira-kira estimasinya bisa 1 jutaan, tapi setelah di bongkar kadang malah bisa lebih,” ujar Fikri.
Baca: Beli Mobil Bekas di Mobil88, Gratis Ganti Oli Shell
Ia juga berpesan agar pengguna sepeda motor menggunakan oli yang original daripada oli palsu meski murah, karena meskipun sepele, hal tersebut akan berdampak besar jika diabaikan.