Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Penyebab Karoseri Lokal Sulit Diekspor ke Luar Negeri

Reporter

image-gnews
Bus MetroTrans pesanan Transjakarta yang diproduksi di Karoseri Laksana. Pengiriman bus ini akan dimulai pada Oktober 2017. Sebanyak 199 bus MetroTrans saat ini sedang dikerjakan di karoseri Laksana. TEMPO/Wawan Priyanto.
Bus MetroTrans pesanan Transjakarta yang diproduksi di Karoseri Laksana. Pengiriman bus ini akan dimulai pada Oktober 2017. Sebanyak 199 bus MetroTrans saat ini sedang dikerjakan di karoseri Laksana. TEMPO/Wawan Priyanto.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Karoseri Indonesia mengungkapkan pelaku usaha karoseri lokal mengalami kesulitan untuk melakukan pengiriman ke luar negeri atau ekspor. Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) Sommy Lumadjeng mengatakan, salah satu kendala ekspor yang dialami oleh para pelaku usaha karoseri adalah sasis yang berada di Indonesia tidak boleh diekspor karena ada sales agreement territory dari principle agen pemegang merek (APM).

“Chasis yang di Indonesia tidak boleh diekspor karena sales agreement territory dari principle APM, dan campur tangan pemerintah perlu dalam hal ini. Ini salah satu kendala,” kata Sommy, Minggu 28 Januari 2018.

Baca: Mobil Pedesaan Diproduksi di Bengkel Karoseri Lokal

Selain itu, dia menambahkan, spesifikasi sasis yang ada di Indonesia juga belum tentu sesuai dengan spesifikasi sasis untuk global. Kondisi-kondisi tersebut, lanjutnya, merupakan contoh-contoh yang membuat pengiriman ke luar negeri oleh para pelaku usaha karoseri di dalam negeri belum akan banyak sepanjang tahun ini.

Dia mengungkapkan, ekspor yang dilakukan oleh para pelaku usaha karoseri tidak terpisah dengan ekspor sasis kendaraan niaga atau tidak berdiri sendiri. Terkait dengan ekspor para pelaku usaha karoseri sepanjang tahun lalu, dia menuturkan dirinya tidak memiliki detail data.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Ribuan Eksibitor Ikuti Pameran Karoseri

“Chasis yang keluarkan pada umumnya saat ini dari APM. Karoseri hanya membuat rumah-rumahnya, jadi legal document dan sebagainya adalah dari chasis,” katanya.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IPO Hari Ini, Harapan Duta Pertiwi Akan Raup Dana Segar Rp 100,49 M

24 Mei 2021

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan
IPO Hari Ini, Harapan Duta Pertiwi Akan Raup Dana Segar Rp 100,49 M

PT Harapan Duta Pertiwi Tbk akan melaksanakan IPO pada Senin.


Setelah GIICOMVEC 2020, Adiputro Siapkan Bus Mewah untuk 2021

9 Maret 2020

Adiputro menghadirkan karoseri Jetbus 3 di GIICOMVEC 2020. TEMPO/Eko Ari Wibowo
Setelah GIICOMVEC 2020, Adiputro Siapkan Bus Mewah untuk 2021

Karoseri Adiputro tengah menyiapkan bus mewah untuk diluncurkan di GIIAS 2021. Menarik ditunggu.


Karoseri Laksana Ekspor 10 Bus Tingkat ke Bangladesh

22 Februari 2020

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjajal bus tingkat buatan Karoseri Laksana yang akan diekspor ke Bangladesh, Jumat, 21 Februari 2020. (ANTARA)
Karoseri Laksana Ekspor 10 Bus Tingkat ke Bangladesh

Ekspor bus tingkat buatan Karosesi Laksana ke Bangladesh dilepas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.


Penjelasan Asosiasi Penyebab Bisnis Karoseri di Indonesia Seret

1 November 2019

Pengerjaan bis Transjakarta di Karoseri Nusantara Gemilang. Sumber: swa.co.id
Penjelasan Asosiasi Penyebab Bisnis Karoseri di Indonesia Seret

Permintaan Karoseri sepanjang tahun ini diprediksi melambat pada kisaran 10 persen


Karoseri Laksana Terima Pesanan 75 Bus di GIIAS 2019

29 Juli 2019

Sleeper Bus buatan Laksana tampil di GIIAS 2019. TEMPO/Muhammad Kurniato
Karoseri Laksana Terima Pesanan 75 Bus di GIIAS 2019

Pesanan bus karoseri Laksana di GIIAS 2019 diklaim beragam, mulai dari bus sedang, besar, hingga double decker.


Tertib SRUT, Isuzu Beri Apresiasi 41 Karoseri

25 Juli 2019

Isuzu memberikan apresisasi kepada 41 perusahaan karoseri yang tertib SRUT di GIIAS 2019. 25 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Kurnianto
Tertib SRUT, Isuzu Beri Apresiasi 41 Karoseri

Isuzu telah melakukan sertifikasi terhadap 41 karoseri sesuai dengan standar Isuzu dengan jumlah 275 SKRB (Surat Keputusan Rancang Bangun).


Ini Penyebab Industri Karoseri Indonesia Belum Bisa Bersaing

16 Januari 2019

Karoseri PT Adiputro Wirasejati ikut pameran Giicomvec 2018 di JCC, 4 Maret. Sumber: Bisnis.com
Ini Penyebab Industri Karoseri Indonesia Belum Bisa Bersaing

Karoseri buatan industri karoseri dalam negeri baru menyasar beberapa negara


Dolar Menguat, Biaya Produksi Karoseri Melonjak

19 Oktober 2018

Pengerjaan bis Transjakarta di Karoseri Nusantara Gemilang. Sumber: swa.co.id
Dolar Menguat, Biaya Produksi Karoseri Melonjak

Pelemahan nilai tukar rupiah membuat para pelaku usaha industri karoseri di dalam negeri melakukan penyesuaian harga.


Industri Karoseri Optimistis Pertumbuhan 20 Persen, Ini Alasannya

16 Agustus 2018

Lantai atas Bus tingkat  seri MAN R37 milik PO Nusantara (9/1). Bus tingkat wisata ini karoserinya dilakukan di dalam negeri. TEMPO/Eko Siswono
Industri Karoseri Optimistis Pertumbuhan 20 Persen, Ini Alasannya

Pembangunan infrastruktur mendorong kinerja industri karoseri di dalam negeri


Karoseri Armada Akan Mengarap Bus Listrik MAB Pimpinan Moeldoko

13 Maret 2018

Bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk pertama kalinya hadir dalam Pameran otomotif khusus kendaraan komersial Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 di Jakarta, 1 Maret 2018. GIICOMVEC 2018 di iikuti 14 agen pemergang merk kendaraan komersial yang berpameran. Tempo/Tony Hartawan
Karoseri Armada Akan Mengarap Bus Listrik MAB Pimpinan Moeldoko

PT Mobil Anak Bangsa (MAB) pimpinan Moeldoko juga ternyata tidak membangun sendiri bus listrik purwarupanya itu namun menggaet Karoseri Armada.