TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan Cina Guangdong Foday Automobile ramai dikaitkan dengan Esemka. Sebuah mobil berjenis SUV dengan nama Esemka Garuda 1 terekam kamera saat diangkut towing car. Mobil itu diyakini sama dengan Foday Landfort SUV, sebuah mobil SUV yang diproduksi Guangdong Foday Automobile (Foday).
Foday berawal dari pabrik pembuat mobil yang sejarahnya dimulai pada 1998 melalui Pabrik Nanhai. Pabrik ini dimiliki oleh Nanjing Auto Joint Operation. Dalam perjalannya, pabrik ini mengalami sejumlah masalah hingga restrukturisasi pada 2001.
Baca juga:
Baca: Esemka Garuda 1 Akan Tantang Sokon Glory 580
Foday mengawali pembangunan pabrik pertamanya pada September 2003. Setahun kemudian, lahir Foday Explorer III SUV dan pikab Lion. Pada 2006, Pikap Little Superman menyusul diluncurkan. Pada 2010, Foday meluncurkan SUV Explorer 6.
Mobil double cab Foday F22 buatan Cina yang diduga mirip mobil Esemka Digdaya yang beberapa kali tertangkap kamera saat melintas di jalanan di Surakarta. (cmslmotors.com).
Bisnis Foday semakin besar dan membangun pabrik baru di Foshan pada 2011. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 150 ribu kendaraan per tahun. Pada 2012, pikab Lion F16 mulai dipasarkan. Sementara itu, Foday Landfort SUV yang diyakini sama dengan Esemka Garuda 1 mulai diproduksi pada 2014. Hingga saat ini Foday memiliki 5 model yakni Explorer, Landfort, Lion, Lion F22, dan Little Superman.
Simak: Mobil Esemka Garuda 1 Jadi Penantang Pajero dan Fortuner?
Khusus mobil Esemka Garuda 1, dilihat dari bentuknya memiliki dimensi yang seimbang dengan Mitsubishi Pajero Sport dan Toyota Fortuner.
Model ini dibekali mesin Mitsubishi 4G69S4N bensin 2.4 liter (2.378cc) dan D19TCID1 diesel Turbocharged 1.9 liter (1.850cc). Mesin bensin mampu menghasilkan tenaga 100kW pada 5.250 rpm dan torsi maksimum 200 Nm pada 3.000 rpm. Sedangkan mesin diesel mampu menghasilkan tenaga 100 kW pada 4.000 rpm dengan torsi maksimum 300 Nm pada 1.800-2.800 rpm.
Di Cina, kembaran Esemka Garuda 1 ditawarkan dalam 6 varian dengan harga jual mulai dari 108.000 yuan (setara Rp 232 juta) hingga 148.800 yuan (Rp 312,5 juta).