TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan cairan anti bocor pada ban tubeless merupakan cara paling aman yang direkomendasikan oleh ahli. Cairan anti bocor yang terpasang di dalam ban mampu menutup kebocoran secara merata seiring dengan laju perputaran ban. Namun, banyak kasus cairan anti bocor masuk ke dalam pentil ban sehingga menjadi tersumbat.
Menurut Supervisor Training Proban Motorparts, Tommy Bramantya menjelaskan hal tersebut umumnya terjadi karena kesalahan mekanik yang tidak teliti dalam memasukan cairan anti bocor ke dalam ban.
Baca: Ban Tubeless Bocor, Begini Cara Penanganannya
“Kesalahan mekanik yang umum setelah cairan itu masuk, sisa cairan yang ada di pentil tidak dibersihkan secara sempurna. Biasanya dimasukan lewat pentil lalu dibantu dengan angin, dan setelah masuk semua, harus dibersihkan pakai angin,” ujar Tommy menjelaskan.
Ia menambahkan, angin yang dipakai untuk membersihkan ataupun mendorong cairan anti bocor adalah angin kompresor. Penggunaan Nitrogen dalam hal ini juga bisa dipraktikkan, tetapi menurutnya hal tersebut tidak berpengaruh apapun karena fungsi angin tersebut hanya untuk membersihkan dan mendorong bukan untuk mengisi ban.
Simak: Ini Batasan Penggunaan Ban Lebar pada Sepeda Motor
Tommy juga menjelaskan jika pentil sudah tersumbat cairan anti bocor, maka cara terbaik mengatasinya adalah dengan mengganti pentil tersebut. “Ya ganti pentil ban. Tapi kadang ada pentil yang masih bisa kita akali tapi memang ada pentil yang sudah mengeras. Kalau sudah mengeras ya harus diganti,” kata Tommy saat ditemui Tempo pada Rabu, 30 Januari 2018.