TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pabrikan mobil mulai serius mengarap segmen mobil serbaguna (MPV), termasuk masuknya Wuling Cortez. Secara total, pasokan ke diler MPV menyumbang 7,81 persen. Berada di urutan keempat, setelah LMPV, Low Cost Green Car (LCGC), serta Low Sport Utility Vehicle (SUV).
Sepanjang tahun lalu hanya tiga merek, yakni Toyota, Nissan, dan Isuzu yang membukukan volume pasokan ke diler di atas 1.000 unit. Honda Freed dan Proton Exora yang pada tahun lalu membukukan 617 unit dan 132 unit pada 2016 sama sekali tidak memasok ke diler tahun lalu.
Baca: Pasarkan Wuling Cortez dan Confero, Ini Target Selama 2018
Toyota Kijang Innova tidak memiliki lawan berat dalam persaingan segmen MPV. Mobil yang sudah bertransformasi dari KBNS (Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana) ini menguasai 73,27 persen segmen MPV. Diikuti kemudian oleh Toyota Sienta, Nissan Grand Livina, dan Isuzu Panther.
New Toyota Kijang Innova Venturer resmi diluncurkan di Grand Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2017. TEMPO/Wawan Priyanto
Wuling Motors Indonesia mencoba peruntungan dengan meluncurkan Cortez. Model ini mengusung mesin berbahan bakar bensin dengan kapasitas 1.800 cc. Mesin tersebut memproduksi tenaga 129 HP pada 5.600 rpm dan torsi maksimum 174 Nm yang dipadukan dengan transmisi i-AMT (intelligent automated mechanical transmission).
Baca: Perbandingan Spesifikasi Wuling Cortez vs Toyota Kijang Innova
Sejak awal Januari, Wuling Motors mulai membuka pre-booking Wuling Cortez di seluruh diler Wuling di Indonesia dengan tanda jadi Rp5 juta. Mobil yang akan diperkenalkan dalam hitungan menit ini kemungkinan akan menggunakan strategi serupa dengan saudaranya yang bermain di segmen LMPV, yakti harga kompetitif.