Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Langkah Gaikindo Setelah Ekspor Mobil ke Vietnam Terhenti

image-gnews
Ekspor Mobil Nasional Terus Digenjot
Ekspor Mobil Nasional Terus Digenjot
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vietnam mengeluarkan regulasi baru terkait barang impor, khususnya di sektor otomotif. Regulasi baru itu membuat sejumlah pabrikan mobil di Indonesia membatalkan pengapalan (ekspor) mobil ke negara yang terletak di semenanjung Indocina itu.

Berdasarkan laporan Gaikindo, total ada 9.337 unit kendaraan yang batal diekspor ke Vietnam selama Desember 2017-Maret 2018. Potensi kehilangan pendapatan ekspor mobil pada periode tersebut mencapai Rp 2,49 triliun.

Pelaku industri menduga kebijakan Vietnam merupakan upaya proteksi produk otomotif dalam negeri mereka. Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan aturan baru itu seakan-akan dibuat untuk menggantikan kebijakan sebelumnya yang berakhir pada 2017, yakni bea masuk 10 persen. Tahun ini Vietnam bergabung dengan forum ekonomi ASEAN +6. ”Dalam forum itu, penerapan bea masuk tidak diperbolehkan,” kata Nangoi.

Baca: Ekspor Mobil Toyota Terganggu Aturan Baru Vietnam

Sebetulnya, menurut Nangoi, jika harus mengikuti ketentuan Vietnam, Indonesia sudah siap. Terutama soal kewajiban pelampiran sertifikat kualitas pabrik dan uji kelayakan dari negara pengekspor.

”Fasilitas (uji kelayakan) kita lebih lengkap dan bagus ketimbang Vietnam.” Standar emisi nasional pun, kata dia, setara dengan Vietnam. Menurut Nangoi, Indonesia sudah menerapkan standar emisi Euro IV.

Setelah didatangi Gaikindo, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan langsung meminta klarifikasi ke Duta Besar Vietnam di Indonesia. Sayangnya, menurut dia, jawaban Duta Besar Vietnam belum memuaskan. ”Masih normatif,” ujar Oke, Rabu pekan lalu. Duta Besar Vietnam hanya menjelaskan penerbitan Decree 116 bertujuan untuk mendorong investasi di negara mereka.

Merasa belum mendapatkan solusi, Oke membawa persoalan ini ke tingkat kepala negara. Kebetulan Presiden Joko Widodo dijadwalkan menemui Perdana Menteri Vietnam. ”Kami mengirimkan materi masalah ini kepada Presiden agar dibahas saat pertemuan.”

Pertemuan itu terealisasi di sela Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN)-India di New Delhi, 26 Januari lalu. Berdasarkan keterangan resmi Sekretariat Kabinet RI, dalam dialog diplomatik itu Presiden meminta Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuân Phúc untuk memberikan kesempatan kepada Indonesia mempelajari aturan dan kebijakan nomor 116 tersebut.

Baca: Toyota, Hino, dan Suzuki Stop Ekspor Mobil ke Vietnam

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertimbangannya, ada perbedaan standardisasi dan peraturan di antara kedua negara, termasuk pemberian masa transisi bagi negara pengekspor lainnya. ”Butuh waktu dan biaya besar agar industri nasional bisa memenuhi ketentuan baru tersebut,” ujar Jokowi kepada Nguyen di Hotel Taj Diplomatic Enclave.

Oke, yang mendapat laporan soal pertemuan itu, menyebutkan tanggapan Perdana Menteri Vietnam senada dengan jawaban Duta Besar Vietnam di Indonesia. Kementerian Perdagangan kemudian mengirimkan surat resmi ke Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Vietnam. Isinya meminta agar Vietnam menunda pemberlakuan aturan.

Simak: Vietnam Batasi Impor Mobil, Menperin: Harus Siap Alternatif Pasar

Oke yakin permintaan Indonesia bisa terpenuhi. Apalagi, setelah dicek ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Vietnam belum melaporkan kebijakan baru itu. Padahal jangka waktu penerbitan regulasi sampai pelaksanaan sangat mepet. ”Ini tidak sejalan dengan prinsip perdagangan bebas.” Oke juga menyurati forum komunikasi perdagangan negara-negara Asia Tenggara.

Bersama Gaikindo dan pemangku kebijakan lain, Oke membentuk tim untuk mengurus masalah ini. Mereka berencana berkunjung ke Vietnam selepas Imlek. Selain bertujuan menagih penundaan penerapan Decree 116, tim mengusulkan penandatanganan nota kesepahaman antara RI dan Vietnam terkait dengan aneka dokumen yang disyaratkan. ”Harus ada kepastian dokumen ekspor kendaraan yang diterbitkan di Indonesia bisa diterima di sana.”

Pemerintah Vietnam sebetulnya sudah mempertimbangkan menunda kebijakan ini. Terlebih sejumlah negara principal otomotif, seperti Jepang dan Amerika Serikat, juga memprotes Decree 116.

Simak: Ini Dia Mobil Keluarga yang Miliki Fitur Berlimpah dengan Harga Istimewa

Seperti dikutip dari vietnamnet.vn, Minister-Chairman of the Government Office Vietnam Mai Tien Dung pada Desember tahun lalu menyatakan bakal meninjau ulang waktu pemberlakuan aturan tersebut. ”Banyak negara yang tidak memberlakukan syarat sertifikat uji kelayakan ataupun uji tipe kendaraan secara internasional, maka kementerian terkait perlu mengubah persyaratan tersebut.”

Kalangan industri pesimistis solusi atas masalah ini bisa segera tercapai. Toyota akhirnya menyiapkan siasat lain agar pemasukan tetap terjaga. ”Kami mempertimbangkan mencari negara tujuan ekspor baru,” kata Bob Azam, Direktur Administrasi dan Perencanaan Korporat TMMIN seperti dilaporkan Majalah Tempo edisi 12-18 Februari 2018.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jumlah Pengunjung GIIAS Bandung 2023 Capai 30 Ribu Orang Lebih

5 hari lalu

Suasana pameran otomotif GIIAS 2023 di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Jawa Barat, 22 November 2023. Pameran otomotif GIIAS yang pertama kalinya digelar di Bandung itu diikuti 18 merek kendaraan bermotor dari berbagai lini industri dan menampilkan beragam inovasi, teknologi kendaraan bermotor serta menghadirkan kendaraan berbasis listrik. TEMPO/Prima mulia
Jumlah Pengunjung GIIAS Bandung 2023 Capai 30 Ribu Orang Lebih

Pameran otomotif GIIAS Bandung 2023 mencatatkan jumlah pengunjung sebanyak 30.438 orang selama lima hari penyelenggaraan.


GIIAS Bandung 2023 Sudah Dibuka, Hadirkan 21 Merek Kendaraan

10 hari lalu

Suasana pameran otomotif GIIAS 2023 di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Jawa Barat, 22 November 2023. Pameran otomotif GIIAS yang pertama kalinya digelar di Bandung itu diikuti 18 merek kendaraan bermotor dari berbagai lini industri dan menampilkan beragam inovasi, teknologi kendaraan bermotor serta menghadirkan kendaraan berbasis listrik. TEMPO/Prima mulia
GIIAS Bandung 2023 Sudah Dibuka, Hadirkan 21 Merek Kendaraan

Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS Bandung 2023 sudah dibuka pada 22 November 2023. Simak informasi lengkapnya di sini:


Prabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi

13 hari lalu

Foto arsip Joko Widodo saat menguji mobil
Prabowo Bicara Mobil dan Motor Buatan Indonesia, Begini Jejak Mobil Nasional Era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi

Prabowo Subianto berjanji akan membuat mobil nasional jika terpilih. Mobnas sejak era Sukarno, Soeharto, hingga Jokowi sebut mobil Esemka.


GIIAS Bandung 2023 Digelar Pekan Depan, Harga Tiket Mulai Rp 15 Ribu

17 hari lalu

Ilustrasi pameran GIIAS Semarang. (MMKSI)
GIIAS Bandung 2023 Digelar Pekan Depan, Harga Tiket Mulai Rp 15 Ribu

Pameran otomotif GIIAS bakal pertama kalinya hadir di di Kota Bandung pada 22 hingga 26 November 2023 di Sudirman Grand Ballroom.


VinFast Dipastikan Gabung Gaikindo, Kapan Dijual di Indonesia?

30 hari lalu

Pekerja di pabrik mobil Vinfast pada upacara pembukaannya di kota Hai Phong, Vietnam, 14 Juni 2019. (REUTERS/Kham)
VinFast Dipastikan Gabung Gaikindo, Kapan Dijual di Indonesia?

Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast dipastikan bakal bergabung dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).


Toyota Bicara 4 Faktor yang Pengaruhi Penjualan Mobil di Indonesia

36 hari lalu

Toyota Corolla Cross Z tingkatkan Toyota Safety Sense (TSS). (Foto: Toyota)
Toyota Bicara 4 Faktor yang Pengaruhi Penjualan Mobil di Indonesia

Menurut Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmi , target penjualan mobil di Indonesia sangat bergantung pada beberapa hal. Apa saja?


Toyota Perkirakan Penjualan Mobil Listrik di Asia akan Meningkat hingga 30 Persen

39 hari lalu

Bagian belakang kendaraan akan dilengkapi secara khusus sebagai Capsule Bar. (Foto: Toyota)
Toyota Perkirakan Penjualan Mobil Listrik di Asia akan Meningkat hingga 30 Persen

Di Indonesia, penjualan mobil listrik (termasuk hybrid) Januari-September 2023 meningkat tiga kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.


GIIAS Semarang 2023 Dibuka Hari Ini, Hadirkan 30 Merek Otomotif

46 hari lalu

Booth Mitsubishi di GIIAS Semarang, 18 Oktober 2023. (MMKSI)
GIIAS Semarang 2023 Dibuka Hari Ini, Hadirkan 30 Merek Otomotif

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Semarang 2023 resmi dibuka hari ini, Rabu, 18 Oktober 2023 di Marina Convention Center.


Toyota Indonesia Ekspor 2,5 Juta Unit Mobil ke 100 Negara Sejak 1987

46 hari lalu

Toyota Kijang Innova Zenix buatan Indonesia yang dipasarkan ke luar negeri. (Toyota)
Toyota Indonesia Ekspor 2,5 Juta Unit Mobil ke 100 Negara Sejak 1987

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah mengekspor 2.520.754 unit kendaraan ke 100 negara sejak tahun 1987 hingga saat ini.


GIIAS Surabaya 2023 Dibuka Hari Ini, Segini Harga Tiketnya

20 September 2023

Pameran otomotif GIIAS Surabaya 2022. (Gaikindo)
GIIAS Surabaya 2023 Dibuka Hari Ini, Segini Harga Tiketnya

Pameran GIIAS Surabaya 2023 resmi dibuka hari ini, Rabu, 20 September dan akan berlangsung hingga Minggu, 24 September 2023.