TEMPO.CO, Jakarta - Hafizh Syahrin asal Malaysia akan meniti karir balap di MotoGP. Ia akan menggantikan Jones Folger di tim Tech3 Yamaha dengan motor lungsuran dari Valentino Rossi. Masuknya Syahrin, memang sudah lama diincar oleh tim satelit Yamaha ini.
Sebelum masuk MotoGP, Hafizh Syahrin telah membuat catatan manis. Salah satunya, ia berhasil meraih podium kelas Moto2 dalam balapan di MotoGP Misano, San Marino, Ahad 10 September 2017. Dibawah bendera tim Petronas Raceline, podium ini adalah yang kedua di Moto2 pada 2012, namun saat itu masih berstatus pembalap wildcard.
Baca: Dimas Ekky Akan Gabung dengan Federal Oil Gresini di Moto2 2018?
Dalam balap kemarin, Syahrin tak masuk hitungan untuk bisa masuk podium. Ia mengawali balapan di posisi 14. Namun, berkat kepiawannya membalap saat hujan dan banyaknya pembalap yang berguguran mendorongnya ke posisi depan. Bahkan Syahrin sempat mendekat dan bersaing dengan Dominique Aegerter dan Thomas Luthi yang menempati posisi satu dan dua.
"Ini adalah podium pertama saya yang nyata, setelah pada 2012, saya beruntung mendapatkan podium dari posisi ke-4 ke posisi ke-3. Saya tidak akan pernah melupakan hal itu. Saya berterima kasih kepada tim saya karena empat tahun saya di Moto2 tidak mudah. Tujuan saya adalah untuk mendekat dan mendekati para pembalap papan atas. Tempat ketiga ini luar biasa buat saya. Di atas motor saya harus menangis karena sangat mengejutkan saya," kata Syahrin seusai balap sambil berkaca-kaca. Pada 2012 itu, seharusnya Anthony West menduduki posisi 3 namun adanya temuan penggunaan dopping, ia didiskualifikasi.
Syahrin kelahiran 5 Mei 1994 itu mengawali karir lewat balap mini bike pada usia 9 tahun. Saat itu, ia dibawa oleh manajer tim Barry Leong. Saat itu, ia sangat mendominasi sampai disebut Raja mini bike.
Baca: Inilah Modal Dimas Ekky Pratama Bersaing di Moto2 Malaysia
Pada 2007, Syahrin yang saat itu berusia 13 tahun memulai balap bebek di Malaysia yang menggunakan Yamaha LC135 yang di Indonesia dikenal sebagai Yamaha Jupiter MX. Di tahun pertamanya, Syharin mampu menjadi runner up.
Selanjutnya pada 2008, ia bersama tim Petronas Sprinta Raceline menjadi pembalap paling muda dan dalam klasemen akhir menduduki posisi ke 3. Setelah itu, karir Syahrin menanjak, ia terus mendominasi balapan bebek di Malaysia.
Pada 2010, ia menjajaki balap Supersport 600 cc di Asia Road Racing Championship yang diikut pembalap dari negara-negara Asia termasuk Indonesia. Di tahun pertama, ia mampu duduk di posisi ke-12 dari 39 pembalap. Pada tahun berikutnya, ia mampu menduduki posisi ke-4. Setelah itu, ia hijrah ke balap CEV Spanyol. Dari balap itu, membuka peluang Syahrin ke balap MotoGP di kelas Moto2.
CRASH