TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pengemudi tidak terlalu menganggap penting pemeriksaan tekanan angin ban mobilnya. Sebagian besar pengemudi baru akan memeriksa tekanan angin ketika bannya dirasa sudah cukup kurang.
Dikutip dari laman michelin.co.id, pemeriksaan tekanan angin ban mobil dan pemeliharaan ban seperti rotasi, keselarasan, dan inspeksi yang teratur dapat membantu menghemat uang para pemilik kendaraan. Tindakan sederhana seperti memeriksa tekanan angin ban mobil untuk memastikan ban terisi angin dengan tepat berefek besar pada masa pakai ban.
Baca: Begini Cara Agar Ban Mobil Tetap Prima dan Usianya Panjang
Ban dengan tekanan angin berlebih atau tekanan kurang tidak menjadi aus dengan merata dan tidak akan tahan lama.
Contoh, ban yang secara konsisten bertekanan angin kurang 20 persen dapat berkurang masa pakainya sebanyak 20 persen. Kondisi tersebut berarti ban yang biasanya dapat bertahan hingga penggunaan sejauh 40.000 kilometer (km) akan menjadi aus pada pemakaian 32.000 km.
Tidak hanya itu, ban dengan tekanan angin kurang juga merupakan salah satu penyebab utama penggunaan bahan bakar berlebih. Ban dengan tekanan angin kurang memiliki hambatan gulir yang lebih tinggi, sehingga mesin membutuhkan upaya ekstra untuk menggerakkan kendaraan.
Baca: Ini Alasan Tekanan Angin Ban Mobil Tak Perlu Dikurangi Saat Hujan
Selain itu, guna membuat ban merata secara aus sehingga tahan lebih lama, pemilik kendaraan dapat merotasi ban secara teratur ke posisi-posisi yang berbeda. Hal tersebut dapat dilakukan karena gandar bagian depan dan belakang serta sisi kanan dan kiri mobil menyebabkan ban aus secara berbeda.