TEMPO.CO, Beijing - Honda Motor Co menghentikan sementara penjualan model Honda CR-V di Cina setelah badan pengawas produk di negara itu menolak rencana melakukan recall terhadap 350 ribu unit mobil untuk memperbaiki masalah mesin.
Selain itu, Honda berencana menghentikan penjualan Civic atas masalah yang sama.
Sebelumnya, Honda mengumumkan akan me-recall dua model terlarisnya itu dalam dua tahap, yakni CR-V pada akhir Februari dan Civic mulai awal Maret.
Baca: Masalah Rem, Honda Indonesia Recall Brio, Jazz, HR-V, dan BR-V
Juru bicara Honda pada Jumat, 2 Maret 2018, seperti dilaporkan Reuters, mengatakan badan pengawas kualitas di Cina menilai rencana recall terhadap ratusan ribu unit kendaraan itu tidak mencukupi, sehingga Honda harus menghentikan penjualan sampai adanya rencana baru terkait dengan recall tersebut.
Adapun recall itu dilakukan setelah pemilik CR-V dan Civic menyampaikan keluhannya melalui media sosial Weibo di Cina.
Setelah keluhan itu tersiar pada pertengahan Januari, Honda kemudian merancang rencana penarikan kembali sebulan kemudian.
Simak: Honda Recall Accord dan Odyssey di Indonesia, Ini Sebabnya
Honda mengatakan pada 12 Februari, recall itu menyasar 350 ribu unit CR-V dan Civic yang dilengkapi mesin turbo 1,5 liter. Kedua model yang terkena dampak itu dijual oleh perusahaan patungan Honda dengan Cina, yaitu Dongfeng Motor Group Co.
Perusahaan menarik kembali mobil-mobil itu guna membenahi masalah yang disebabkan oleh adanya bensin yang tidak terbakar dalam jumlah yang tidak normal dan terkumpul di tempat oli.
Masalah itu menyebabkan bau bensin yang menyengat pada mobil dalam beberapa kasus. Pada kasus lain, lampu indikator "check-engine" terus menyala.
Pejabat Honda mengatakan tidak ada laporan kecelakaan atas masalah mesin itu.