TEMPO.CO, Jakarta - PT Toyota Astra Motor (TAM) belum bisa memastikan waktu peluncuran All New Toyota C-HR bermesin hybrid masuk Indonesia. Perusahaan masih melihat kebutuhan konsumen dalam negeri yang dirasa belum mendesak membutuhkan mobil bermesin ganda itu.
“Kami punya 1.2L turbo dan 1.8L hybrid yang belum masuk. Masih kami pelajari,” kata Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto kepada Bisnis, Rabu 11 April 2018.
Dia melanjutkan, untuk meluncurkan sebuah produk, perusahaan melakukan studi yang komprehensif. Sejumlah variabel menjadi penentu, baik harga, lini produk, warna, dan beberapa hal lain.
Baca: Harga Toyota C-HR Dianggap Tinggi, TAM Pertimbangkan Rakit Lokal
Sejauh ini, hasil studi TAM positif untuk fokus memberikan kebutuhan masyarakat dengan Toyota C-HR mesin bensin 1.8L. Sejumlah fitur di dalamnya diklaim memberikan pengalaman berkendara menyenangkan bagi pemiliknya.
Baca Juga:
TAM terus melakukan studi untuk melihat kemungkinan yang ada. Beberapa masukan, seperti memasarkan varian hybrid telah ditampung perusahaan.
C-HR versi hybrid sudah dipasarkan di Thailand. Negara tersebut saat ini sudah resmi memiliki aturan mengenai kendaraan rendah emisi karbon. Seperti diketahui mobil hibrida adalah kendaraan yang masih menggendong mesin bensin dan listrik.
Toyota C-HR Hybrid mampu menghembuskan daya hingga 98 hp, dan torsi mencapai 142 Nm. Kombinasi motor listrik akan menambah tenaga menjadi 134 hp dengan torsi 207 Nm.
Baca: Harga Beda Tipis, Pilih Toyota C-HR atau Toyota Fortuner?
Sementara itu TAM membidik All New Toyota C-HR yang diluncurkan kemarin, Selasa lalu, sebanyak 100 unit—140 unit per bulan. Perusahaan mengincar pembeli emosional yang memiliki ceruk pasar kecil di Indonesia.
Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto mengatakan Toyota C-HR bisa dikatakan belum memiliki kompetitor di Indonesia. Mobil yang mengombinasikan bentuk SUV (sport utility vehicle) dan coupe ini adalah mainan baru bagi peruasahaan.
Simak: TAM Luncurkan Toyota C-HR Harga Rp 488 Juta, Ini Reaksi Honda