TEMPO.CO, Jakarta - Tesla berencana menghentikan produksi Model 3 compact-nya. Hal ini dilakukan dalam upaya mengatasi kekusutan yang telah memperlambat perakitan mobil. Mereka menangguhkan perakitan mobil listrik itu selama beberapa hari untuk menyelesaikan permasalahan yang menghambat produksi jauh di bawah target perusahaan.
Pada minggu terakhir Maret, Tesla memproduksi lebih dari 2.000 Model 3. Diharapkan bisa menjadi 5.000 mobil pada akhir kuartal kedua.
CEO Tesla Elon Musk mengira perusahaannya akan mampu membuat beberapa ratus ribu Model 3 pada 2018. Tesla mengatakan pihaknya akan merencanakan downtime ke dalam rencana produksinya di pabrik mobilnya di Fremont, California. "Untuk meningkatkan otomatisasi dan secara sistematis mengatasi kemacetan untuk meningkatkan tingkat produksi," kata Elon Musk, seperti dikutip dari nytimes.com, Senin, 16 April 2018.
Baca: Penjualan Mobil Listrik Tesla di Cina Naik 90 Persen
Uji coba Tesla dalam menempatkan Model 3 ke dalam produksi massal telah menarik perhatian para investor. Dengan harga mulai US$ 35 ribu, Model 3 seharusnya menjadi mobil paling laris dan terjangkau.
Perusahaan telah mengandalkan peningkatan penjualan yang cepat untuk meningkatkan pendapatan serta memungkinkan perusahaan mengurangi kerugian, juga melunasi obligasi dan pinjaman, sementara masih berinvestasi besar-besaran dalam kendaraan masa depan.
Dalam produksi Model 3, Musk bertaruh dengan menciptakan jalur perakitan yang sangat bergantung pada peralatan dan robot otomatis daripada pekerja. Tapi membuat mesin bekerja secara harmonis terbukti lebih sulit daripada yang dia harapkan.
Baca: Merugi, Saham Produsen Mobil Listrik Tesla Turun 5 Persen
Musk baru-baru ini mengatakan tidur di pabrik Fremont saat bekerja untuk meningkatkan lini produksi. Dia juga telah menggambarkan penundaan dan gangguan sebagai "neraka produksi".
Saham Tesla dan harga obligasi merosot dalam beberapa pekan terakhir. Pada Senin, saham Tesla ditutup pada US$ 291,21, turun 3 persen pada hari itu. Mereka telah kehilangan hampir seperlima dari nilainya sejak 12 Maret lalu.
NY TIMES