TEMPO.CO, LONDON - Produsen mobil terbesar di Inggris Jaguar Land Rover menyatakan akan memangkas 1.000 pekerja dan mengurangi produksi di dua pabriknya di Inggris. Keputusan ini diambil setelah permintaan untuk mobil diesel merosot karena pajak yang terlalu mahal.
Baca: Jaguar F-Pace Diluncurkan di Indonesia, Simak Harganya
Perusahaan juga akan memecat beberapa pekerja agensinya dan memindahkan lebih dari 360 karyawan ke pabrik Castle Bromwich di dekatnya.
"Kami tidak memperpanjang kontrak 1.000 pekerja kami," kata juru bicara Jaguar Land Rover seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 17 April 2018.
Baca: Simak 3 Keunggulan Jaguar F-Pace Baru dan Versi Lama
Penjualan Jaguar turun 26 persen. Sementara permintaan Land Rover turun 20 persen di pasar Inggris karena pembeli menghindari mesin diesel. Sekitar 90 persen dari penjualan Jaguar Land Rover (JLR) di Inggris adalah model diesel. Jika dibandingkan dengan sekitar 45 persen secara global.
REUTERS