TEMPO.CO, Jakarta - Mobil listrik pabrikan Mercedes-Benz hadir dalam gelaran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2018. Seri EQ ini memakai dua tenaga penggerak, yakni combustion engine tetap dan motor listrik.
"Basic sama seperti Mercedes-Benz e350, parking pilot, tapi kelebihannya dari segi mesin ada dua, nih, yang combustion engine tetap dan motor listrik," ujar Product Expert Mercedes-Benz Gregory Soedarpo di booth merek tersebut, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 27 April 2018.
Motor listrik yang terpasang, menurut Gregory, lebih-kurang bisa menempuh sekitar 33 kilometer dalam keadaan full electric. Begitu baterai akan habis, kata Gregory, combustion engine bisa langsung hidup dan akan mengisi baterai. "Sistemnya seperti itu."
Baca: Mercedes-Benz E350 e Plug-in Hybrid Hadir di IIMS 2018
Mercedes-Benz memperkenalkan seri EQ untuk pasar Indonesia, sebuah langkah menarik dalam bentuk klasifikasi ulang model kendaraan e350 sebagai produk EQ Power. Teknologi EQ menawarkan mobilitas elektrik komprehensif, baik dari segi produk, layanan, teknologi, maupun inovasi.
"Merek baru ini mencakup semua aspek penting dalam mobilitas elektrik yang fokus pada pelanggan dan melampaui kendaraan itu sendiri," kata Gregory.
EQ Power merupakan teknologi yang diimplementasikan dalam e350 Plug-in Hybrid, model sedan mewah yang menggabungkan efisiensi dengan kenyamanan berkendara. Nama EQ sendiri memiliki arti electric intelligence dan berasal dari nilai-nilai yang dianut Mercedes-Benz, yaitu emotion and intelligence.
Gregory menjelaskan, proses pengisian daya baterai pada model ini dari tenaga mesin ke baterai melalui sebuah converter. Dari converter lalu mengisi ulang baterai.
"Bahkan dari si mesin sendiri, pada saat pengereman dan melepas pedal gas kan menghasilkan energi, nah energi itu pun masuk ke dalam baterai untuk charge," ujar Gregory. "Daya listriknya tergantung, kita mau isi yang berapa ampere, ada 8, 10, 13, dan maksimum itu 16. Kalau 16 ampere itu kurang-lebih 3.600 watt."
Baca: Mobil Listrik Made-in Indonesia di IIMS 2018
Mercedes-Benz EQ sudah digunakan di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Thailand. Menurut Gregory, untuk masuk ke Indonesia secara keseluruhan, mobil ini siap pakai. Namun, Gregory berujar, belum ada regulasi atau aturan yang mengatur mobil listrik.
Mobil dengan keunggulan efisiensi dan emisi ini dapat mengisi data dengan charger portable yang diberikan pada saat pembelian mobil. Untuk 16 ampere, lebih-kurang 1,5 jam full terisi. Jika memakai 8 ampere, waktu charge-nya akan mengikuti.
Public Relations Mercedes-Benz Achmad Gitta Suryoputo menjelaskan, antusiasme masyarakat terhadap EQ sangat tinggi. Dari hari pertama, kata Gitta, banyak yang bertanya soal mobil plug-in hybrid itu.
"Untuk harga kita belum bisa publish, kita belum bisa berkomentar harga. Semuanya masih menunggu regulasi dari pemerintah, jadi kita belum siap bicara soal harga dulu," ujar Gitta. "Tapi kalau saya bisa bilang enggak jauh beda dengan e350. Mungkin lebih mahal karena ini mobil listrik."
Model ini juga dipajang di area test drive IIMS 2018 bersama dengan mobil ramah lingkungan lainnya, seperti BMW i8 dan Mitsubishi i-MIEV.