TEMPO.CO, Jakarta - Maruti Suzuki, pemegang merek Suzuki di India, melakukan penarikan atau recall atas 52.686 unit Suzuki Swift dan Baleno yang diproduksi antara 1 Desember 2017 dan 16 Maret 2018. Penarikan tersebut terkait dengan dugaan kesalahan pada selang vakum rem. Mulai 14 Mei, dealer akan menghubungi pemilik mobil dan menjadwalkan pengantian atau servis yang dilakukan secara gratis.
Para pemilik mobil yang mengkhawatirkan kondisi mobil, dapat mengkonfirmasi apakah unit mereka adalah salah satu yang dipanggil dengan memasukkan nomor chasis kendaraan ke situs Suzuki di India. Maruti Suzuki secara resmi mengeluarkan pemberitahuan yang mengatakan, "Pelanggan Swift dan Baleno diminta untuk mengisi nomor sasis di layar komputer."
Baca: Suzuki Swift Sport BeeRacing Dirilis: Tampangnya Sporty Banget
Dalam pernyataan resmi tersebut menyebutkan, "Kampanye Layanan dilakukan secara global oleh Suzuki untuk memperbaiki kesalahan yang berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan kepada pelanggan. Pemeriksaan dan penggantian akan dilakukan tanpa biaya untuk pelanggan."
Maruti Suzuki India baru-baru ini memposting kinerja penjualan bulanan terbaik mereka selama April dengan menjual hampir 5.499 unit mobil rata-rata setiap hari. Tahun ke tahun perusahaan berhasil meningkatkan penjualan sebesar 14,2 persen. Perusahaan ini hampir terjual 165.000 unit di pasar domestik pada April dibandingkan dengan yang terbaik sebelumnya yaitu 150.521 unit pada September tahun lalu.
Peluncuran Suzuki Swift baru diduga menjadi salah satu pendongkrak dan pencapaian dalam penjualan. Recall ini dapat mempengaruhi persaingan di segmen hatchback dengan Hyundai Elite i20 dan Ford Freestyle.
Baca: Alasan Suzuki Indonesia Belum Memasukkan Swift
Ini bukan pertama kalinya, Suzuki Baleno mengalami recall di India. Pada Mei 2016, Maruti menarik 75.419 unit Baleno dengan masalah pada airbag. Dari jumlah tersebut, sebanyak 15.995 unit adalah varian diesel yang diproduksi antara 3 Agustus 2015 dan 22 Maret 2016 juga menjalani pemeriksaan dan penggantian filter bahan bakar yang rusak.
BUSSINES TODAY | AUTO NDTV