TEMPO.CO, Jakarta - Toyota berencana membuka segmen baru di Indonesia. Hal tersebut merupakan langkah baru PT Toyota Astra Motor (TAM) di tengah merosotnya angka penjualan tahun ini.
Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa di tengah kondisi stagnansi pasar kendaraan penumpang, seluruh pabrikan akan berlomba mengenalkan produk anyar. “Ada produk baru yang belum ada di Indonesia akan kita luncurkan,” katanya kepada Bisnis, Kamis 10 Mei 2018.
Soerjo mengatakan bahwa hal ini bukan pertama kali dilakukan perusahaan. Pada 2003 Toyota membuka kategori baru, yaitu mobil kecil serbaguna (LMPV) melalui Avanza. Hasilnya mobil tersebut menjadi mobil terlaris hingga 2017.
Baca: Bos TAM Akui 2018 Toyota Tertekan, Penjualan Calya Anjlok
Kemudian 3 tahun setelahnya, TAM mengenalkan low sport utility vehicle (LSUV) Rush. Bermodal desain menyerupai SUV, tetapi dengan kubikasi mesin lebih kecil, mobil ini menjadi pemain kunci di segmennya. Pangsa pasarnya sempat menyusut pada 2016—2017, saat PT Hondra Prospect Motor (HPM) meluncurkan pesaing Rush dua tahun lalu.
Dia melanjutkan bahwa dengan capaian-capaian itu, TAM tertantang bukan untuk masuk segmen yang sudah ada. “Pabrikan itu kuat kalau bisa memetakan mana pasar gemuk dan mana pasar yang bisa dibuat lagi,” katanya.
Pada awal tahun ini, TAM meluncurkan satu produk baru, yaitu C-HR. SUV yang dijual seharga Rp488,5 juta ini mencoba mengincar konsumen baru. “Mobil ini mencari pembeli emosional. Orang-orang yang ingin tampil beda,” katanya.
Apabila melihat dari segi kapasitas mesin, C-HR tidak tampak mecoba membuka segmen baru di Indonesia. Akan tetapi dari sisi harga jual, TAM memosisikan mobil ini di atas kompetitor. Pasalnya pabrikan Jepang lain membanderol SUV 1.8 L dengan rentang harga sekitar Rp300 juta.
Baca: Jelajah Daendels Selatan dengan Toyota Fortuner TRD Sportivo
Terkait C-HR, TAM tidak mengincar pasar gemuk. Hal ini terlihat dari target penjualan perusahaan sebanyak 140 unit per bulan. “Segmen gemuk di Indonesia kisaran harganya itu Rp200 juta,” kata Soerjo.
Adapun berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tiga bulan pertama tahun ini menjadi catatan buruk bagi TAM. Pasokan ke diler Toyota anjlok 21 persen menjadi 84.494 unit. Pabrikan paling laris ini pun harus melepas titel nomor satu di segmen andalannya, LMPV dan SUV.
BISNIS