TEMPO.CO, New Delhi - Royal Enfield mempertimbangkan akan mendirikan pabrik di Asia Tenggara jika pasar merespon dengan baik terhadap produk sepeda motornya. Informasi tersebut telah dikonfirmasi oleh Siddharth Lal, CEO Royal Enfield.
Royal Enfield berencana untuk memperluas bisnisnya secara agresif di Thailand, Vietnam dan Indonesia. Langkah ini sesuai dengan keyakinan yang dinyatakan Royal Enfield dalam kinerja yang diproyeksikan di pasar Thailand dan Vietnam. Tergantung pada permintaan pasar, pabrikan yang berbasis di Chennai, India ini akan melihat kontrak dengan manufaktur Thailand untuk pabrik perakitan dengan suku cadang yang diekspor dari India. Cara ini menurut perhitungan tak membutuhkan investasi besar namun bisa memangkas harga jual. Hal serupa juga akan dipertimbangkan dilakukan hal serupa di Vietnam.
Baca: Royal Enfield Classic Pegassus Terinsipasi dari Perang Dunia II
“Harga jual produk kami baik signifikan di Thailand dan Indonesia. Kami telah melihat adanya potensi yang baik untuk produk Royal Enfield di dua negara ini. Kami akan memiliki pabrik dengan karyawan kami sendiri yang bekerja di sana, di mana distribusi akan dilakukan oleh kami tetapi dealer akan menjadi lokal. Idenya adalah bahwa hal itu harus diikuti oleh perakitan lokal tetapi kami mencari opsi yang berbeda," kata Siddharth Lal, MD & CEO, Eicher Motors yang membawahi Royal Enfield.
Baca: Jual Interceptor 650, Royal Enfield Akan Bangun Pabrik di ASEAN
Royal Enfield telah sukses menjalankan bisnisnya dengan cara serupa di India. Bahkan, bisnis internasionalnya telah mencatat pertumbuhan yang sangat baik yang telah membuat perusahaan mengalihkan fokus yang cukup besar ke pasar Asia Tenggara. Produk baru berkapasitas 650cc yang akan datang, Royal Enfield Interceptor 650 dan Continental GT akan akan dipasarkan tidak hanya di India, tetapi juga di seluruh dunia.
BIKEWALE