TEMPO.CO, Cikampek - Arus mudik 2018 diperkirakan mulai memadati tol Jakarta-Cikampek pada 8 Juni 2018. Pemudik perlu mewaspadai potensi kemacetan yang terjadi di sepanjang ruas tol ini. Apalagi saat ini masih berlangsung proyek jalan tol layang dari Cikunir hingga Cikarang Timur.
Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan proyek infrastruktur di ruas Tol Jakarta-Cikampek akan dihentikan sementara saat arus mudik dan balik berlangsung. "Proyek Infrastruktur sementara dihentikan pada H-10 hingga H+10," kata dia di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jumat, 18 Mei 2018.
Meski demikian, potensi kemacetan perlu diwaspadai di ruas jalan tol ini, terutama di sejumlah rest area. Seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, pemudik memadati rest area mulai dari KM 19 hingga KM 39. Karena penuh, parkir kendaraan mengular hingga ke pinggir jalan tol.
Baca: Mudik 2018 Mitsubishi Siapkan Posko Siaga 24 Jam, Simak Lokasinya
Rest area KM 39 berpotensi menjadi sumber kemacetan di ruas tol Jakarta-Cikampek. Tepat di depan rest area ini merupakan ujung dari pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek.
Rest area KM 39 diperkirakan menjadi pilihan beristirahat bagi pemudik setelah menempuh perjalanan dari Jakarta. Untuk mengantisipasi kemacetan di rest area, Kementerian PUPR telah menyiapkan kantung parkir (parking bay) di tol operasional.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memastikan kesiapan sejumlah rest area atau tempat peristirahatan yang terdapat di ruas-ruas tol milik Jasa Marga ataupun kelompok usahanya.
Sebagai jaminan pelayanan bagi kenyamanan para pengguna jalan tol selama arus mudik dan balik lebaran, Jasa Marga telah menyediakan total 68 rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP), Tempat Istirahat (TI), parking bay (PB), dan Tempat Istirahat Sementara (TIS). Jumlah rest area tersebut tersebar di jalan tol operasi dan jalan tol fungsional lebaran yang membentang dari Jakarta hingga Surabaya.
Dalam pengoperasiannya, Jasa Marga telah menambah sejumlah fasilitas di rest area tersebut. Di rest area jalan tol operasi dan jalan tol baru, Jasa Marga telah melakukan penambahan kapasitas toilet, khususnya toilet wanita, yaitu 77 unit.
Sedangkan di rest area di jalan tol fungsional, Jasa Marga telah menempatkan sejumlah toilet portable sejumlah 316 unit. Jasa Marga juga memastikan seluruh toilet di rest area tidak dipungut biaya atau gratis.
Parking Bay KM 41 dilengkapi dengan mushola dan toilet. TEMPO/Wawan Priyanto
"Jika ada pungutan liar yang ditemui di toilet rest area milik Jasa Marga dan kelompok usahanya, agar dilaporkan ke call center Jasa Marga Traffic Information Center dengan nomor 14080," kata Dwimawan Heru, AVP Corporate Communication PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam keterangan tertulisnya.
Baca: Inilah 11 Poin Pengecekan Agar Perjalanan Mudik Lebih Nyaman
Selain itu, lanjut dia, untuk memastikan arus kendaraan di dalam rest area terdistribusi dengan baik, Jasa Marga telah membuat sistem zoning atau manajemen lalu lintas di dalam rest area.
Dengan diterapkannya sistem zoning tersebut, akan dibuat jalur khusus antara kendaraan yang ingin mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM), menuju toilet, atau tempat makan agar arus lalin terdistribusi dengan baik. Jasa Marga juga mengoptimalisasi kapasitas parkir di rest area dengan tidak menambah area komersial di area parkir.
Pada pelaksanaan pengamanan arus mudik 2018 dan balik lebaran, Jasa Marga juga memastikan kesiapan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan kecukupan BBM bagi para pemudik dengan menambah kios BBM atau SPBU portable yang bekerjasama dengan Pertamina. "Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi kepadatan antrean di SPBU," ujarnya.