TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya kematian akibat cedera kepala dalam kecelakaan, mendorong tiga mahasiswa di India menciptakan helm dilengkapi airbag, yang bisa mengembang ketika terjadi benturan keras.
Mahasiswa Indian Institute of Technology Roorkee, yang mengembangkan helm dengan airbag adalah Rajvardhan Singh, Sarang Nagwanshi dan Mohit Siddha.
Ide ini terinspirasi dari bantalan udara yang tidak terlalu mahal. Harga helm ini jika diproduksi masal, sekitar Rp 28,6 juta atau lebih.
Secara sederhana, di bagian bawah helm dipasang semacam kerah dari bahan Kevlar (biasa digunakan untuk rompi anti peluru), untuk menempatkan sensor pengukur kecepatan.
Jika terjadi benturan keras, sensor akan mengaktifkan airbag di bagian dalam helm untuk melindungi kepala.
Helm biasa tidak bisa mendistribusikan tekanan jika terjadi benturan dan juga tidak mengurangi akselerasi. Menurut tes yang dilakukan tim IIT-Roorkee, helm airbag bisa mengurangi gaya tekan sehingga dapat menghindarkan kepala dari benturan.
AUTO.NDTV.COM