TEMPO.CO, Jakarta - Suzuki Motor Corporation baru saja meluncurkan Suzuki Jimny 2019 pada Kamis, 5 Juli 2018 di Jepang. Salah satu kolektor Suzuki Jimny, Dodit Redjasa mengatakan kepada Tempo pada Jumat 6 juli 2018 kalau mobil mini 4WD ini cukup menarik dan memiliki design yang bagus.
Dodit, pemilik Jimny tahun 2001 dan 1983 ini mengatakan bahwa dirinya berminat untuk mengoleksi Jimny 2019 ini asalkan harganya tidak overprice. Ia berharap Suzuki Jimny terbaru tidak lebih dari Rp 300 juta. "Suzuki Jimny 2019 ini layak dikoleksi karena memiliki tiga kelebihan yang sangat saya suka," ujarnya.
Baca:
Suzuki Jimny 2019 Pakai Mesin Ertiga Baru, Begini Performanya
SIS Belum Menjual Suzuki Jimny 2019, Ini Alasannya
Pertama, menurutnya tidak ada mobil 4x4 kecil dan kompak yang beredar di Indonesia selain Jimny. Kedua, Suzuki Jimny merupakan mobil termurah dikelasnya, dan ketiga, SUV ini memiliki design yang timeless, klasik tapi tidak kuno.
Sayangnya, kata Dodit belum ada patokan harga dari dealer, sehingga ia belum bisa memesan Jimny 2019 ini.
Dengan banyaknya fitur baru yang disematkan pada Suzuki Jimny 2019 ini, terutama soal keselamatan. Menurut Dodit ini merupakan terobosan dari Jimny lama yang memiliki teknologi dan safety yang makin canggih sehingga makin aman untuk berkendara.
Ia mengaku jika nanti sudah memiliki Jimny 2019 ini ingin modifikasi sederhana saja seperti ganti velg dan ban saja. Karena untuk mesin dan teknologinya sudah bagus dan canggih.
Baca:
Gantengnya Suzuki Jimny Terbaru, Ini Penampakannya
Suzuki Jimny Pakai Mesin Ertiga 2018, Ini Detail Speknya
Modifikasi yang pernah Dodit lakukan adalah menggunakan Suzuki Jimny tahun 2001 dengan melakukan ganti body menjadi Suzuki Jimny Japan Version type JA22.
Kemudian juga ganti velg dan jok menggunakan Recaro. Yang kalau diakumulasikan memakan biaya hingga Rp 100 juta ditambah harga mobil Suzuki Jimny tahun 2001 Rp 50 juta.
Namun, ia mengungkapkan kalau modifikasinya tidak langsung sekaligus dilakukan secara bersamaan. Tapi dengan cara mencicil modifikasi, misalnya bodinya dahulu lalu velg dan bannya.
