TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan target untuk mobil listrik pada tahun 2025 adalah 20 persen dari total 2 juta unit. Pada 2035, jumlahnya ditingkapkan menjadi 30 persen dari total 4 juta unit. Salah satu strategi untuk meningkatkan jumlah dengan penurunan PPnBM.
“Sekarang yang sedang dikejar adalah penurunan dari Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). Sehingga dengan penurunan PPnBM para produsen bisa melakukan pre marketing untuk kendaraan listrik sehingga mendapatkan volume untuk bisa diproduksi,” kata Airlangga di kantor BPPT kepada media pada, Selasa, 31 Juli 2018.
Baca:
Inilah Skema Keringanan Tax Holiday untuk Industri Mobil Listrik
Begini Persiapan PLN untuk Mendukung Pertumbuhan Mobil Listrik
Ia melanjutkan, pemerintah memberikan tax holiday baik untuk elektriknya maupun untuk baterainya. “Diharapkan dengan tax holiday investasi bertambah, dan beberapa industri yang sudah memberikan kerjasama sudah mempersiapkan roadmap setelah semua regulasi itu keluar,” jelas dia.
Airlangga mengatakan untuk mengutamakan penggunaan sumber daya dalam negeri dengan pengembangan teknologi baterai dan elektrik motor. “Mobil sudah ada untuk komponen dalam negeri yang sekarang, tinggal digeser saja engine-nya diganti,” ujar dia.
Baca: 13 Model Kendaraan Listrik Lolos Uji Tipe di Indonesia
Soal pajak kendaraan listrik sendiri, menurut Airlangga, masih menunggu untuk pengisian daya listriknya dari mana. “Tentunya kalau kendaraan listrik itu kita masih tunggu listriknya datang darimana, sehingga saya sampaikan listriknya juga harus renewable,” ungkapnya.