TEMPO.CO, Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memerintahkan sebanyak 68 unit mobil mewah dan sepeda motor besar dihancurkan dengan mesin Buldozer. Mobil yang dihancurkan diantaranya, Lamborghini, Mustang, Porsche dengan nilai 298 juta peso atau sekitar Rp 81 miliar. Langkah tersebut diambil dengan alasan untuk memerangi kejahatan penyelundupan kendaraan.
Baca: Pabrik Supercar Lamborghini Ternyata Pernah Membuat Sepeda Motor
"Saya melakukan ini karena Anda harus menunjukkan kepada dunia bahwa Anda memiliki tempat yang layak untuk melakukan investasi dan bisnis," kata Duterte sebelum mobil dihancurkan. "Dan satu-satunya cara untuk menunjukkannya adalah bahwa Anda produktif dan bahwa Anda memiliki perekonomian untuk menyerap produktivitas penduduk."
Duterte sempat menyaksikan penghancuran mobil mewah dengan memakai kacamata dan topi. Ia memang memiliki kebijakan yang tegas dalam memerangi kejahatan. Pada Februari 2018, ia memerintahkan penghancuran lusinan kendaraan yang diimpor secara tidak sah dari segala jenis, termasuk Jaguar, BMW, dan Chevy Corvette Stingray senilai Rp 16 miliar. Menurut Biro Kepabeanan Filipina, pihaknya menyita mobil selundupan mencapai US$ 2,76 juta atau Rp 39 miliar.
Baca: Ini Dia 10 Merek Mobil Paling Populer di Instagram
Duterte, selama dua tahun memimpin, telah mengubah kebijakan pemerintah terkait mobil yang diimpor secara ilegal. Sebelum pengangkatannya, pemerintah Filipina menjual kendaraan yang diimpor secara ilegal untuk mendapatkan pemasukan bagi kas negara. Namun, Duterte melihat kebijakan itu tidak sesuai dengan visinya dalam memerangi kejahatan dan korupsi. Dia menegaskan tidak ingin pemerintahnya mengambil keuntungan dari kejahatan.
DAILY MAIL