TEMPO.CO, Tangerang - Booth Lexus di GIIAS 2018 untuk dekorasi memakan biaya jutaan dolar. Di dalamnya terdapat lounge yang besar dengan dekorasi akulturasi budaya Jepang dan Indonesia.
"Bikin booth ini butuh dana jutaan dolar atau sekitar Rp 15 Miliar, setelah sepuluh hari dihancurkan. Daripada kita di otomotif industri cuma perang-perangan harga, itu bukan luxury otomotif. Kami ingin supaya brand kami itu diterima masyarakat sebagai brand yang eksklusif dan jadi inspirasi," kata Adrian Tirtadjaja, General Manager Lexus Indonesia, di GIIAS 2018 pada Minggu 5 Agustus 2018.
Baca: GIIAS 2018: New Lexus ES Tampil Beda, Harga Kompetitif
Ia melanjutkan, booth ini sebenernya akulturasi dari budaya Jepang dengan budaya Indonesia. Sehingga di sini ruangannya setinggi tujuh meter supaya orang tau ini bukan ruangan negosiasi. ini seperti istana raja, itu yang ingin kami tonjolkan dari Lexus tahun ini.
Lexus LS+ Concept di GIIAS 2018. Model ini pertama kali diperkenalkan di Tokyo Motor Show 2017. 4 Agustus 2018. TEMPO/Wawan Priyanto.
Menurut dia konsep tahun ini adalah Royal Majestic. “Kami mau angkat brand ini sebagai brand luxury kelas atas. Ketika konsumen beli brand ini bukan hanya merasakan tentang kemewahannya tapi unsur majestic,” ujarnya.
Baca: GIIAS 2018: Begini Cara Kerja Mobil Otonom Lexus LS+ Concept
"Lounge ini sengaja dibuat besar daripada tempat pajangan mobil. Supaya konsumen menyadari kalau mereka sudah membeli merek yang tepat. Walaupun ini cuma 10 hari, investasi kami gila-gilaan," kata dia.
Menurut Adrian, konsep ini hanya ada di GIIAS 2018. “Konsep seperti ini secara global cuma kami aja di sini. Selain itu, hanya ada di event motor show Jepang saja,” katanya.