TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan dolar telah berakibat sejumlah produsen otomotif menaikkan harga jual produknya, salah satunya Mitsubishi. Bulan Agustus ini, Mitsubishi telah menaikkan harga jual Mitsubishi Xpander yaitu Rp 2 juta. Michimasa Kono Director of Sales and Marketing Division PT MMKSI mengatakan kenaikan itu disebabkan sebagian suku cadang masih mengandalkan impor. "Akibat kenaikan dolar, cost jadi bertambah," katanya di Pangkal Pinang, Senin 20 Agustus 2018.
Baca: Toyota Terlaris, Mitsubishi Xpander Bintang Penjualan GIIAS 2018
Ia memastikan jika kenaikan mata uang Amerika Serikat itu terus mengalami kenaikan Mitsubishi akan melakukan evaluasi harga. "Namun policy kami tidak akan ada kenaikan harga dalam kurun waktu sekaligus," ujar Kono.
Kenaikan harga tentu mempengaruhi permintaan konsumen. Mitsubishi telah menyiapkan strategi dengan memberikan promo pada Agustus ini. Kono mengatakan konsumen yang melakukan SPK pada Agustus akan mendapatkan samsung e tablet seharga 4 jutaan. Pemberian tablet ini, kata dia, juga dalam upaya untuk mendekatkan konsumen dengan dealer. "Konsumen bisa mendownload aplikasi kita dan mendapatkan informasi banyak tentang produk dan dealer, bahkan bisa bertanya," ujarnya.
Tak hanya itu, Mitsubishi juga tetap memberikan layanan service gratis dan suku cadang hingga 30.000 kilometer. Adapun untuk pembelian atau SPK Mitsubishi Pajero akan mendapatkan voucher belanja hingga Rp 5 juta.
Baca: Mitsubishi Xpander Terbaru Meluncur di GIIAS 2018, Simak Harganya
Meski demikian, Mitsubishi kini masih fokus memenuhi permintaan atau Surat Pemesanan Kendaraan yang masih mengalami inden. Kapasitas produksi pabrik MMKSI yang semula hanya 5.000 unit per bulan telah ditingkatkan menjadi 10.000 unit per bulan. Dari angka tersebut, sebanyak 7.000 unit dialokasikan untuk memenuhi permintaan dalam negeri, sisanya 3.000 unit dialokasikan untuk pasar ekspor ke negara-negara ASEAN. Mitsubishi terus menggenjot produksi untuk mampu memenuhi inden yang masih panjang.