TEMPO.CO, Bekasi - Datsun akan mengembangkan pasar segmen harga terjangkau dan city car dengan kendaraan stylish dan sporty. Deputy Director Head of Datsun Indonesia PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Masato Nakamura mengatakan, dalam menghadirkan produk, Datsun selalu melihat dari perspektif konsumen dan pertimbangan harga. Segmen low cost green car (LCGC) akan tetap digarap sambil melakukan diversifikasi produk untuk segmen di atas LCGC.
"LCGC pasarnya besar. Pada saat yang sama, ada peluang di atas LCGC. Itu analisis kami sehingga kami perkenalkan produk di atas LCGC," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Nakamura menjelaskan, kehadiran produk di atas kelas LCGC lahir dari permintaan konsumen, yang menginginkan kendaraan dengan fitur yang lebih baik. Adapun Datsun sejak awal tahun ini merambah ke segmen city car melalui Datsun Cross.
Baca: Masuk LCGC, Bos Nissan Sebut Datsun Bukan Mobil Murahan
Keseriusan Datsun menyasar segmen yang membutuhkan kendaraan sporty dan stylist juga ditandai dengan kehadiran produk baru, yakni Datsun Go live Special Edition, dalam GIIAS 2018. Datsun, Nakamura menjelaskan, berupaya menghadirkan produk dengan harga yang kompetitif, tapi berkualitas. "Kami ingin konsumen kami puas dari sisi produk maupun layanan purnajual," ucapnya.
Penjualan wholesales Datsun pada semester I 2018 tercatat 7.621 unit, tumbuh 60,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dari jumlah itu, segmen city car berkontribusi 2.248 unit, sementara sisanya berasal dari LCGC.
Nakamura menyampaikan Datsun akan terus membangun citra sebagai kendaraan berkualitas dengan harga terjangkau. Hal itu diakui tidak mudah karena Datsun pertama kali hadir lebih dikenal sebagai pemain kendaraan LCGC. "Datsun usia masih sangat mudah. Kami ingin membuat brand Datsun kuat, dan itu butuh waktu," tuturnya.
Baca: Nissan Juke Gen 2 Produksi Massal pada 2019, Desain Lebih Agresif
Presiden Direktur PT NMI Eiichi Koito mengatakan, Datsun bukan brand kendaraan LCGC. Datsun adalah kendaraan dengan harga terjangkau, bukan kendaraan murah, karena sebagai pabrikan Jepang tidak ada kompromi untuk kualitas. "Murah berbeda dengan terjangkau. Brand kami terjangkau, bukan murah. Kami tidak kompromi untuk kualitas dan performa. Dengan desain bagus, kami ingin konsumen puas," ujarnya.
Koito menambahkan, Datsun masih menunggu kejelasan aturan untuk kelanjutan program LCGC jilid dua. Jika sudah tersedia regulasi yang jelas, Datsun akan mempelajari sebelum memutuskan untuk ikut program tersebut. "Kami belum tahu regulasi itu sehingga kami belum bisa komentar. Kami akan pelajari dulu" katanya.