TEMPO.CO, Jakarta - Nama Yogi Hermawan Saifullah menyeruak setelah foto-fotonya muncul dalam situs berita di luar negeri. Yogi pemilik bengkel kecil di Lingkungan Jegles, Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri menjadi beken karena vespa tank buatannya menjadi salah satu model vespa ekstrim.
Vespa yang dirancang dan dirakit Yogi ini berbentuk sespan atau memiliki gandengan di sampingnya. Dimodifikasi dari Vespa PX, Yogi menempelkan gerobak beroda tiga di sisi sebelah kiri rangka vespa.
Baca:
Lulusan SMP, Yogi Hermawan Sukses Jual Vespa Tank ke Spanyol
Begini Rasanya Mengendarai Vespa Tank Buatan Yogi
Tak sekedar gerobak yang mampu menampung tiga penumpang sekaligus, kendaraan tambahan itu juga dimodifikasi menyerupai kendaraan tempur tank. Selain menambahkan mortir dan kotak amunisi serta bahan bakar di bagian belakang, gerobak itu dicat dengan corak militer. Pemasangan tiga buah roda yang berjajar menambah kesan bentuk tank vespa sespan ini.
Yogi Hermawan Saifullah sedang membenahi skuter tank di depan bengkelnya di Kediri, Selasa 4 September 2018. TEMPO/Hari Triwasono
Penambahan asesoris tempur juga dilakukan pada vespa PX yang menjadi penggeraknya. Sehingga secara keseluruhan, kedua unit itu seperti menyatu dan berbentuk tank. Jika diukur dari ujung ke ujung, kendaraan ini memiliki panjang 2,7 meter dan lebar 1,25 meter. “Semua bentuknya saya rancang sendiri secara otodidak,” kata Yogi Hermawan kepada Tempo, Selasa 4 September 2018.
Daya jual vespa hasil modifikasi ini tak lepas dari miringnya harga yang dibanderol Yogi. Satu unit vespa sespan tank dengan lima roda dijual seharga Rp 8 juta setara dengan harga sebuah sepeda motor matik bekas. Untuk ukuran di atasnya, yakni panjang 4,5 meter lebar 1,25 meter yang memiliki 10 roda dibanderol Rp 11 juta. Vespa ini juga sukses menembus pasar luar negeri hingga ke Spanyol.
Baca: Mengintip Rumah Skuter Dodit Redjasa, Koleksi Tertua Buatan 1957
Saat ini, bengkel milik Yogi merupakan satu-satunya yang memproduksi vespa sespan tank di Kediri. Tiga bengkel lainnya telah gulung tikar karena tak mampu menandingi kualitas produksi Yogi. “Kendaraan saya sudah diuji jalan dari Kediri menuju Sabang pulang pergi,” kata Yogi.
Penggemar vespa ekstrem mengendarai motornya yang dimodifikasi bergaya tank ala Mad Max, saat menghadiri Kediri Scooter Festival, di Jawa Timur, 5 Agustus 2018. Untuk mengikuti kompetisi di festival ini, setiap kendaraan harus disesuaikan dengan mesin vespa dengan mempertahankan ikon merek, yakni bagian depan skuter yang melengkung. REUTERS/Darren Whiteside
Melalui pemasaran dari mulut ke mulut, vespa rakitan Yogi ini menjadi icok klub Rosok Scooter Jahanam (RSJ) Kediri. Klub ini pula yang menaungi kegemaran Yogi menunggang skuter, dan membantu penjualan hingga dikenal ke luar negeri.
Di usianya yang masih belia, Yogi tak pernah berpikir bisnisnya akan menembus pasar dunia. Apalagi pengetahuan merakit vespa tak pernah dia pelajari secara formal. Yogi terpaksa keluar dari bangkau Madrasah Aliyah karena kerap tak naik kelas.
Simak: Bankir Bank Muamalat Ini Jadi Pecinta Vespa, Bahkan Bikin Klub
Karena itu pula keinginannya untuk mengisi kesibukan juga tak terlalu muluk, yakni membuka bengkel las. Usaha bengkel las yang dirintis pada tahun 2009 ini pada awalnya mengerjakan pembuatan pagar rumah. Namun hobinya mengendarai vespa sudah menurun dari ayahnya yang memiliki satu unit vespa Super tahun 1978.
“Suatu hari saya merakit vespa sespan bentuk kotak untuk mengangkut besi-besi dan perlengkapan las. Biar cantik, saya poles menjadi bentuk tank dan terkenal sampai sekarang,” kata Yogi.