TEMPO.CO, Yogyakarta - Astra Motor Yogyakarta selaku main dealer motor Honda di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas mengaku penjualan motor Honda tak terpengaruh dengan menguatnya kurs dolar terhadap rupiah yang Rabu 5 September 2018 ini sudah tembus hingga Rp 15 ribu lebih.
Malah, Astra Motor Yogyakarta mencatat, penjualan motor Honda di wilayah DIY tahun ini sampai periode Agustus 2018, mengalami kenaikan hingga 14 persen lebih dibanding tahun sebelumnya ketika dolar masih dianggap wajar.
“Kami sekarang justru makin kewalahan melayani permintaan inden konsumen untuk seri PCX dan Scoopy karena data permintaannya terus bergerak naik, inden lama baru dipesankan tapi inden baru masuk lagi,” ujar Marketing Region Head Astra Motor Yogyakarta Budi Hartanto di sela peluncuran varian terbaru CB150 R Street Fire dan CBR 250 RR di Yogyakarta Rabu 5 September 2018.
Baca: Repaint Bodi di Bengkel Honda Setara Motor Baru, Ini Harganya
Inden untuk PCX sendiri di wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas tercatat tembus di angka 2000 unit. Konsumen harus rela mengantre motor premium dambaannya itu datang dua bahkan sampai enam bulan. “60 persen pembayaran dilakukan melalui kredit, untuk segala jenis merek, termasuk PCX,” ujar Budi.
Atas peningkatan penjualan itu, Honda kini menguasai market share penjualan 88,7 persen di wilayah DIY, Kedu, Banyumas. "Itu pun masih banyak yang inden, jika inden terkirim ke konsumen kami yakin market share kami bisa mencapai 89 persen," ujarnya.
Lantas, apa yang menyebabkan penjualan Honda meningkat saat dolar belakangan terus menguat?
Baca: Honda CB150R ExMotion Segera Hadir di India, Indonesia Kapan?
Budi membeberkan, bahwa produksi sebagai motor Honda melalui PT. Astra Honda Motor dilakukan di dalam negeri. “Bisa dikatakan 90 persen komponen motor Honda merupakan lokal content, atau produksi di dalam negeri, jadi kalau ada pengaruh fluktuasi harga tak terpengaruh,” ujarnya.
Hanya sedikit bagian dari komponen motor Honda yang dipakai masyarakat Indonesia diimpor. Terutama sistem electric-nya yang diinput dari Jepang untuk ditanamkan pada seri-seri terlaris Honda baik cup series, automatic maupun sport.
Baca: AHM Minta Konsumen Tak Asal Memodif Jok Honda Super Cup 125
Budi menuturkan, hanya type tertentu dari motor Honda yang sifatnya impor penuh (complete built up atau CBU) seperti seri matic premium Honda Forza.
“Motor-motor Honda yang diproduksi di tanah air kini justru makin banyak diekspor ke beberapa negara seperti Vietnam untuk seri Honda Beat dan Jepang untuk seri CBR 250 RR,” ujarnya.