TEMPO.CO, Yogyakarta - Ada yang menarik dari perhelatan Jogja Truck Festival yang rangkaian acaranya dimulai dengan pawai keliling Kota Yogya Jumat pagi 7 September 2018. Di antara peserta sopir truk yang ikut dalam pawai yang didominasi kaum lelaki itu, nampak seorang ibu berhijab sedang berdiri santai di dekat sebuah truk modifikasi berwarna ungu di deretan paling belakang.
Nama perempuan itu, Syarifah Firdauzi, kelahiran Situbondo Jawa Timur 13 Februari 1979. Ibu 8 anak itu akrab disapa Umi di kalangan sopir truk di wilayah asalnya Jawa Timur. “Umi sudah mulai bawa truk sejak tahun 2008, kebanyakan antar material, buah-buahan, sayur ke luar kota, " ujar Syarifah kepada Tempo.
Baca: Truk Iron Man dengan Interior Keren, Biaya Modif Seharga Rumah
Perempuan yang kini menjadi single parent itu menuturkan, awalnya terjun ke dunia supir karena faktor kondisi rumah tangga yang memaksanya harus menafkahi 8 buah hatinya. Sejak bercerai dengan sang suami, ibu yang tinggal di Jember Jawa Timur itu hanya memiliki harta sebuah truk sehingga mau tak mau memanfaatkannya.
"Biasanya Umi bawa dump truck untuk angkut barang,tapi kadang truk kecil tergantung muatannya," ujar perempuan yang kini sedang ramai mendapat proyek untuk mengangkut material pengaspalan jalan di Kabupaten Jember, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso itu.
Rute terjauh yang pernah Syarifah tempuh dari rumahnya di Jember seperti ke Semarang, Soli, juga Madura. Ia sendirian membawa truknya mengantarkan material dan buah sampai tujuan.
Syarifah menuturkan dalam bekerja ia seringkali seharian berada di jalan. Berangkat tengah malam dan pulang hampir tengah malam berikutnya. Terlebih jika ada orderan pulang pergi atau PP, sebuah istilah jika orderan itu tak sekedar antar barang tapi juga termasuk bongkar muatnya.
Selanjutnya: Bagaimana saat truk bermasalah di jalan?