Rukiyati bersyukur tak mengalami gangguan di jalan, sehingga pekerjaanya dijalani dengan lancar. Paling ia harus hati-hati jika di tengah hutan dicegat kelompok orang yang meminta uang. "Preman kan selalu bawa celurit. Kalau berangkat malam cari barengan. Tapi kalau kepepet harus sendirian, ya terpaksa bayar saja (preman yang minta uang)," ujarnya.
Simak: Truk Iron Man dengan Interior Keren, Biaya Modif Seharga Rumah
Pengalaman Rukiyati mengangkut barang dagangan sudah segudang. Jalan yang dilintasi tidak selalu aspal mulus, kerap kali masuk ke perkampungan dengan medan berat.
Awal tahun ini, misalnya, ia mendapat pesanan mengantar kopi seberat 9,6 ton dari Ogan Komering Ulu Selatan menuju Lampung. Lama perjalanan 9 jam. Ia membawa truk bergantian dengan keponakan. "Yang penting berdoa dulu sebelum berangkat dan ikhlas menjalani pekerjaan, insyallah semua akan lancar di jalan".