TEMPO.CO, Jakarta - Royal Enfield akhirnya meluncurkan Himalayan dengan Anti-lock Brake System (ABS) di India. Sistem ABS tentunya akan menambah keamanan dan kenyamanan pengendara yang bisa meningkatkan kestabilan dan menghindari ban terkunci. Apakah Royal Enfield Himalayan versi terbaru ini akan masuk Indonesia?
Baca: Royal Enfield Continental GT 650 Dipastikan Masuk Indonesia
Irvino Edwardly, Country Manager Royal Enfield Indonesia mengatakan pihaknya membuka peluang untuk membawa versi terbaru dari Royal Enfield Himalayan ke Indonesia. Hanya saja, ia mengaku masih akan melihat potensi pasar sepeda motor ABS ini. "Versi ABS ini tentu kami akan melihat ke pasar dulu. Bagaimana potensi pasar motor ABS di Indonesia. Kalau pasar memang menginginkan ya tentu saja kami akan hadirkan," katanya, Minggu 9 September 2018.
Royal Enfield Himalayan memang memiliki pasar tersendiri di Indonesia. Himalayan yang memiliki model adventure klasik akan menghadapi kompetitor dari Jepang yaitu Kawasaki Versys dan Honda CRF250 Rally. Dibandingkan kompetitor, harga Royal Enfield Himalayan agak sulit bersaing karena kapasitas mesin diatas 250cc yang kena pajak PPnBM sehingga harga tak ramah kantong menyentuh Rp 95,4 juta on the road DKI Jakarta. Sedangkan kompetitor berada direntang angka Rp60-Rp70 jutaan.
Meski demikian, Royal Enfield Himalayan memiliki keunggulan mesin berkapasitas besar yaitu 411cc silinder tunggal berpendingin udara yang memiliki torsi besar. Mesin yang menggunakan transmisi 5 percepatan ini mampu menghasilkan tenaga 24 bhp pada 6.500 rpm dan torsi puncak 32 Nm pada 4250 rpm. Dengan kemunculan versi ABS, tidak banyak perbedaan hanya tambahan indikator ABS di speedometer dan tulisan ABS di suspensi depan. Sisanya masih sama dengan versi sebelumnya.
Baca: Royal Enfield Ajak Biker Merasakan Sensasi Himalayan di Offroad
Di India, Royal Enfield Himalayan ABS mengalami kenaikan harga dibandingkan versi biasa sekitar Rs 11.000 atau sekitar Rp 2,2 juta. Royal Enfield di negara asalnya dijual dengan harga Rs 18 ribu atau Rp 36,8 juta. Tentunya harga ini akan naik ketika dibawa ke Indonesia karena ada biaya impor dan pajak PPnBM.