TEMPO.CO, Yogyakarta - Inisiator mobil Esemka, Sukiyat, 63, mengaku heran dengan masih adanya sebagian pihak yang berusaha menjatuhkan Presiden Jokowi dengan terus bertanya soal kelanjutan mobil Esemka.
“Jawaban untuk mobil Esemka itu, ya Mahesa, kok Pak Jokowi dionyo-onyo (dicemooh) terus ‘mana Esemka, mana Esemka’, ya Pak Jokowi nggak tahu,“ ujar Sukiyat usai dijenguk Presiden Jokowi di RS Bethesda, Jumat 14 September 2018.
Baca: Geram Jokowi Dibully Soal Esemka, Sukiyat: Buat Mobil Tak Gampang
Mahesa memiliki nama resmi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) dan sempat mejeng di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS 2018). Mahesa merupakan terjemahan dari proyek panjang Esemka yang dikenalkan Jokowi saat masih menjadi Walikota Solo.
Mahesa akan diproduksi sebanyak 25 ribu unit mulai pada Januari 2019 oleh PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI), perusahaan yang didirikan Sukiyat. Sukiyat menjabat sebagai presiden komisaris di perusahaan yang join dengan PT. Astra International Tbk. tersebut.
Simak: Makna Logo Kerbau di Mobil Mahesa, Si Pengganti Mobil Esemka
Prototip mobil Mahesa Nusantara. 4 Oktober 2017. TEMPO/Dinda Leo Listy.
Sukiyat mengaku tak ada campur tangan Jokowi atau pemerintah untuk produksi massal Mahesa ini. “Saya tadi pas ketemu Pak Jokowi cuma minta kalau bisa dibantu memasarkan saja,” ujarnya. Toh, Mahesa sendiri dinilai tak memiliki saingan dan segemennya menengah ke bawah.
“Kalau segmennya menengah ke bawah kan nggak ada (produsen) yang mau menyentuh, kalau saya buat yang segmen menengah atas nanti perang (dengan produsen otomotif lain),” ujarnya.
Baca: Foto Mobil Esemka Garuda 1 Beredar, Begini Penampakan Pabriknya
Bekerjasama dengan PT. Astra International Tbk, menghasilkan dua unit anak pereseroan untuk menopang produksi Mahesa. Yakni PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) dan PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD). Pembagian saham perusahaannya yakni 45 persen dikuasasi Sukiyat dan 55 persen dikuasai PT. Astra. “Pasarnya Mahesa terutama luar pulau Jawa, “ ujarnya.