Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vespa Limbah Pensil Ini Ditawar Kolektor Venezuela Rp 1,9 Miliar

image-gnews
Vespa Limbah Kayu Pensil karya Eri Ashari yang sempat ditawar Rp 1,9 miliar oleh pengusaha Venezuela 5 bulan lalu. Vespa itu kini mejeng di Indonesia Scooter Festival 2018 di Yogya 22-23 September 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Vespa Limbah Kayu Pensil karya Eri Ashari yang sempat ditawar Rp 1,9 miliar oleh pengusaha Venezuela 5 bulan lalu. Vespa itu kini mejeng di Indonesia Scooter Festival 2018 di Yogya 22-23 September 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah Vespa dengan bodi kayu, yang sudah dipelitur mengkilap, menggelitik para pengunjung Indonesia Scooter Festival (ISF) Yogyakarta untuk mendekat dan mengambil foto berlatar skuter unik itu.

Seluruh bodi Vespa yang mirip seri Douglas 1955 itu terbalut bahan kayu, mulai bemper, kap lampu, jok, hingga stang. Di bagian jok depannya, ada sebuah panel mirip speedometer. Namun, saat ditengok, ternyata isinya sebuah batu akik kecubung ungu.

Vespa limbah kayu itu ternyata pernah ditawar kolektor seni asal Venezuela senilai 130 ribu Euro atau sekitar Rp 1,9 miliar.

Baca: Onderdil Vespa di Indonesia Scooter Festival, Harganya Miring

Vespa itu milik seorang pria bernama Eri Ashari, pendiri Best Wood Art, yang bermukim di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

“Seluruh bahan Vespa itu saya buat dari sisa limbah kayu pensil,” ujar Edi saat berbincang dengan Tempo di sela mengikuti ISF, Ahad, 23 September 2018.

Pria yang kesehariannya menjadi supir taksi online di Bandung itu mengaku telah membangun Vespa limbah kayu pensil miliknya itu setiap hari selama tiga tahun mulai 2015 hingga 2018.

Eri Ashari, pecinta dan perajin Vespa Limbah Kayu asal Padalarang Jawa Barat saat ditemui di Indonesia Scooter Festival 2018 di Yogya 22-23 September 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono 

Eri telah menghabiskan sekitar 65 juta potongan kecil limbah kayu demi menyusun bodi Vespa itu. Limbah kayu yang biasanya dipakai masyarakat untuk membuat souvenir itu ia peroleh dari perburuan sisa bahan produksi pabrik kayu yang tak jauh dari rumahnya. 

“Satu persatu saya tempel potongannya. Kalau bosen, naksi dulu (cari orderan taksi online),” ucap Eri.

Baca: Begini Ribetnya Persiapan Tong Vespa Setan di Indonesia Scooter Festival

Untuk membuatnya, Eri menerapkan sistem puzzle alias mengerjakannya secara urut karena harus menyambung ujung dengan ujung potongan kayu. Meski hasilnya lebih rapi, sistem penempelan ini diakui sangat berisiko. Sebab, salah sedikit saja di satu bagian, ia harus mengulang lagi dari awal bagian yang digarap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau ada ujung yang salah tempel tapi dipaksakan terus, bodinya jadi enggak kuat,” tuturnya.

Eri mengakui hal paling sulit adalah mendapatkan lekukan sesuai dengan yang diinginkan. Mengingat limbah kayu pensil bentuknya persegi seperti penggaris, ia mesti memotongnya menjadi bagian lebih kecil hingga mendapatkan lekukan yang diinginkan untuk bodi Vespa itu.

Agar bodi Vespa kayu itu mengkilap, Edi melapisinya dulu dengan lilin, lalu coating.

Vespa Limbah Pensil karya Eri Ashari yang sempat ditawar Rp 1,9 miliar oleh pengusaha Venezuela 5 bulan lalu. Vespa itu kini mejeng di Indonesia Scooter Festival 2018 di Yogya 22-23 September 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Bagian paling sulit untuk membentuk bodi kayu adalah bagian mesin. Susunan limbah kayu harus benar kuat di bagian mesin karena menjadi sumber tumpuan beban Vespa. “Jadi yang original dari Vespa kayu ini hanya mesin, porok, dan shock breaker,” katanya.  

Edi menuturkan tak berminat melepas Vespa kayu yang menurutnya menjadi master piece itu ke kolektor Venezuela meski harganya menggiurkan.

Baca: Tak Perlu Takut Mengoleksi Vespa Tua, Ini Tips Merawatnya

“Saya mendapat informasi dari kawan dekat kalau pengusaha itu orang yang tak menghargai seni. Beli barang cuma untuk gengsi dengan cara dihancurkan. Buat apa saya jual ke dia?” ujarnya.

Eri justru menyatakan akan dengan senang hati melepas Vespa kayu itu dengan harga Rp 5 juta saja asal si pembeli benar-benar orang yang menghargai seni.

“Sekarang saya sedang rembug untuk kasih Vespa kayu itu ke museum Merpati Motor di Yogyakarta atau Museum Geologi di Bandung karena pengelolanya sama-sama anak motor yang suka Vespa,” ucapnya.

Eri menuturkan, hingga saat ini sudah membuat lima unit Vespa kayu, tapi bukan bahan kayu murni seperti Vespa master piece-nya itu, melainkan hanya melapisi bodi aslinya dengan limbah kayu. Sekali pekerjaan melapisi bodi Vespa dengan kayu, ia mendapatkan bayaran sekitar Rp 100-120 juta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

5 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

18 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.