TEMPO.CO, Yogyakarta - Perhelatan pecinta skuter Indonesia Scooter Festival (ISF) di Yogyakarta, 22-23 September 2018, semakin berwarna dengan ikut mejengnya sejumlah kendaraan model three wheeler alias roda tiga.
Salah satu kendaraan roda tiga yang membuat pengunjung ISF penasaran tak lain sebuah minicar yang dinamai Super Helicak. Kendaraan roda tiga yang sepintas bentuk depannya seperti bagian moncong perahu itu pernah menjadi raja jalanan angkutan umum favorit di Jakarta medio tahun 1960-1970-an silam.
Baca: Vespa VBB 1962 Ini Seumur Hidup Tak Pernah Dipakai, Masih 0 KM
“Sebelum angkutan ibu kota dikuasai Bajaj asal India, minicar produksi kendaraan dengan mesin dari Italia seperti ini dominan menguasai lebih dulu,” ujar pegiat skuter yang juga Ketua komunitas pecinta Vespa klasik Id.946, Adhitya alias Dodit kepada Tempo, Minggu, 23 September 2018.
Saat Bajaj belum masuk Indonesia itu, kendaraan angkut ibu kota ujar Dodit yang dominan hanya Vespa dan Lambretta, seluruhnya asal Italia.
“Baru tahun 1980 an Bajaj dibuat, lebih murah harganya makanya dipakai dan yang Italia (Lambretta dan Vespa) ini tersingkir,” ujarnya.
Baca: Vespa Mini Gowes asal Bandung ini Tembus Pasar Dunia
Dalam keterangan sebuah majalah terbitan 1975 yang ikut disertakan dalam pameran bersama minicar itu, disebutkan bahwa super helicak itu merupakan satu di antara tiga kendaraan angkut penumpang jenis IV yang diproduksi PT Italindo. Disebutkan jika sebagian besar konstruksi body dan chassis minicar dengan kapasitas mesin 125 cc itu diproduksi di dalam negeri.
Menurut Dodit sebenarnya kendaraan roda tiga itu bukan helicak seperti yang dinamakan. Melainkan minicar. “Kalau helicak itu penggalan dari heli dan becak, jadi posisi pengemudi di luar, penumpang di dalam, “ ujarnya.