TEMPO.CO, Jakarta - Ajang modifikasi internasional Kustomfest 2018 menyuguhkan berbagai fenomena menarik seputar tren modifikasi tanah air. Salah satu yang menonjol dari ajang yang menampilkan 155 custom bike terbaik itu tak lain pilihan motor yang dirombak total hingga tak dikenali lagi wujud aslinya.
Motor-motor itu, dari wujud aslinya, rangkanya dipotong untuk dibentuk dengan tampilan yang sama sekali baru. Beberapa motor yang jadi pilihan modifikasi itu mulai dari Kawasaki Ninja sampai BMW serta motor sport berkapasitas mesin besar lain.
Baca: Modifikasi Motor Lawas Ini Habiskan Setengah Miliar Rupiah
Misalnya yang dikerjakan para builder dari bengkel AMS Garage Sanur Bali. Pada Kustomfest 2018 ini, bengkel AMS yang didirikan Putu Ajus Muliawarman itu menyulap Kawasaki ZZR 600 dengan gaya cafe racer yang klasik namun tetap futursitik. "Saya namai motor cafe racer ini Badak Agung, padahal tampangnya kayak alien," ujar Putut kepada Tempo Sabtu 6 Oktober 2018.
Kawasaki ZZR 600 yang telah dicustom bergaya cafe racer oleh bengkel AMS Garage Sanur Bali dan mejeng di Kustomfest 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono
Bodi bongsor Kawasaki ZZR 600 itu dikepras hampir seluruhnya dan hanya menyisakan rangka untuk dibuatkan wajah baru ala cafe racer. Tudung yang menjadi ciri cafe racer untuk Kawasaki ZZR 600 itu dibuat hand made dengan bahan full alumunium tanpa dempul.
Putut menuturkan untuk finishing tudung itu ditanamkan teknik raw alias harus sekali jadi sehingga resikonya memang cukup besar jika terjadi kesalahan sedikit saja. Harus diulang dari awal. Teknik raw ini benar benar membutuhkan skill mumpuni karena untuk mengulang pekerjaan tentu memakan biaya lebih besar.
Baca: Kustomfest 2018: Honda Vario Bergaya Chopper Hingga Motor Musik
Selain tudung, bagian lampu depan dan belakang untuk cafe racer ini juga ia buat manual menggunakan akrilik yang kemudian ditempel LED membentuk garis tipis. Sedangkan bagian jok yang besar juga dibuang diganti jok kulit yang lebih simpel. Putu mengaku menghabiskan biaya Rp 150 juta demi menyulap cafe racer idamannya itu.
Beda halnya dengan custom Ninja Z250 garapan Siswo Winoto bersama bengkel Wins Spaddock. Motor sport yang harga barunya sekitar Rp 60 jutaan itu dipotong-potong guna mendapat bodi lebih ringkas dengan gaya neo boardtracker atau balap jadul yang berciri merunduk.
Ninja Z250 bergaya Neo Board Tracker garapan bengkel Wins Spaddock Purwokerto Jawa Tengah dan mejeng dalam Kustomfest 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono
"Untuk frame seluruhnya handmade dengan bahan stenlis, sedangkan bodi pakai karbon fiber," ujar Siswo yang menghabiskan Rp 200 juta demi mendandani Ninjanya selama 6 bulan terakhir itu.
Untuk bagian tangki aslinya dibuang demi diganti tangki memanjang agar padu dengan bagian kemudi yang merebah. Siswo menuturkan untuk merampingkan Ninjanya, jeroan kelistrikan hingga aki dipindahkan dari bagian tengah ke depan, dengan menbuatkan pelindung agar berjarak dengan tangki di bagian atas. Alhasil bagian belakang bersih dari berbagai kompenen dan hanya menyisakan rangka stenlis. Bagian lampu pun dikepras datar dan diganti pelat kosong seolah siap ditempeli nomor untuk balapan.
Baca: Royal Enfield Interceptor INT 650 Kustom Hadir di Kustomfest 2018
Sedangkan Doni Permana dari bengkel Hantu Laut Custom Jakarta memboyong andalannya berupa BMW Type R 1100 RT 2010 yang seluruh bodi dan komponennya juga telah dibuang hingga tinggal menyisakan mesin. Motor BMW itu dibuatkan kerangka, jok, pelek yang dibuat handmade sedankan mesin yang mulanya menganut sistem injeksi diberangus diganti menjadi karburator agar lebih simpel dan tak makan ruang.
BMW Type R 1100 RT 2010 garapan bengkel Hantu Laut Custom Jakarta yang mejeng dalam Kustomfest 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono
Meski demikian, ciri mesin boxter BMW Type R yang melebar keluar (side piston) ala mesin mobil VW tetap dibiarkan sebagai ciri khas. Tampilan BMW ini pun makin garang dengan pelek belakang yang dibuat monoblok dengan bahan alumunium. Custom BMW ini memakan biaya Rp 45 juta.
